Minggu, 10 Mei 2015

STRUKTUR MORFOLOGI BUNGA




Bunga (Flos) merupakan modifikasi dari batang dan daun. Bunga adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae). Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga mengandungi organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Selepas persenyawaan, sebagian daripada bunga itu akan berkembang menjadi buah yang mengandungi biji-biji.

Bunga memiliki sifat-sifat yang menarik yaitu bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, dan ada tidaknya kandungan zat lain. Thevetia ini merupakan bunga tunggal, yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), hiasan bunga (perianthium) yang berupa kelopak (kalyx) dan tajuk bunga atau mahkota (corolla), alat kelamin jantan (androecium) dan alat kelamin betina (gynaecium).bunga tanaman ini merupakan bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus).

Berdasarkan alat kelaminnya bunga thevetia termasuk bunga banci atau berkelamin dua (hemaphroditus) yaitu bunga yang padanya terdapat benangsari maupun putik dan termasuk bunga berumah satu (monoecus). Kelopak daunnya berlekatan (gamosepalus), mahkotanya berbentuk lonceng. Mahkota panjangnya kira-kira 6-7 cm, sebelah atas melebar sekali, sisik mahkota 5 dihubungkan oleh deretan rambut. Taju tepi lebar, bulat telur miring terbalik. Bentuk dasar bunganya seperti cawan, daun-daun kelopakdan tajuk bung duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi. Benang sarinya pada tajuk bunga, bagiannya terdapat ruang sari, penghubung ruang sari dan tangkai ruang sari. Memiliki tangkai sari (filamentum), kepala sari (anthera). Kepala sari dan kepala putik tersembunyi di bawah sisik. Ruang putik tidak bertaji sedang kepala putik tebal, dengan ujung berbentuk kerucut. Bunga ini selalu ada tiap tahun, berwarna kuning, bunga dalam anak payung yang gundul, di ujung atau berhadapan daun. Kelopak tinggi 1-1,3 cm, taju runcing.


A.  Jumlah Bunga dan Tata Letaknya pada Suatu Tumbuhan

Pada suatu tumbuhan adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat ataupun yang lainnya. Akan tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga. Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumubuhan berbunga tunggal (flanta uniflora), sedangkan tumbuhan berbunga banyak (flanta multiflora).

Jika suatu tumbuhan hanya mempunyai satu bunga saja biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang, jika bunganya banyak, dapat sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak daun dan sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang.

Jadi menurut tempatnya pada tumbuhan bunga dapat dibedakan sebagai berikut:
1)  Bunga pada ujung batang (flosterminalis), misalnya bunga coklat (zephyrantus rosea lindl), kembang merak (caesalpinia phulcerrima swariz).
2)  Bunga di ketiak daun (flos lateralis), misalnya pada kembang sepatu (hibiscus rosasinensis) dan kembang telang (citoria ternatea).

Selain itu pada suatu tumbuhan dapat dilihat bahwa bunga yang besar jumlahnya itu dapat :
- Terpencar atau terpisah (flores sporsi), misalnya pada kembang sepatu
- Berkumpul membentuk suatu rangkaian dengan susunan beranekaragam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula yakni bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia) misalnya pada kembang merak.

Bunga Majemuk
Suatu bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada daunnya, daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna sebagai alat untuk asmilasi. Walupun demikian menurut kenyataanya seringkali tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai bunga-bunga di ketiak daunnya.

Pada suatu bunga majemuk lazimnya dapat dibedakan bagian-bagiannya sebagai berikut:

A) Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang

a. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya merupakan terusan batang atau cabanag yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu tangkai ini dapat bercabang dan cabang-cabangnya lagi dapat bercabang dapat pula sama seklai tidak bercabang.
b. Tangkai bunga (pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c. Dasar bunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.

B) Bagain-bagian yang bersifat seperti daun

a.  Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian yang seperti daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
b.  Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (dicotiledonae) biasa nya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang median, sedang pada tumbuhan bijitunggal (monocotiledonae) hanya terdapat satu daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas bunga.
c.  Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung yang besar yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (cocos nucifera) L.).
d.  Daun-daun pembalut (bractea involucralis) yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat misalnya pada bunga matahari (helianthus annuus L).
e.  Kelopak tambahan (epicalix) yaitu bagian-bagian bunga serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak misalnya pada bunga kembang sepatu.
f.  Daun-daun kelopak
g.  Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h.  Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya.
i.  Benang-benang sari (stamina)
j.  Daun-daun buah (carpella)

Telah dikemukakan tadi diatas bahwa pada bunga majemuk dapat mengadakan percabangan dapat pula tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak dapat bercabang dan tidak berdaun seringkali dinamakan sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara percabangan yang macam-macam. Selain dari itu jumlah cabang panjangnya dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tadi, berpengaruh pula terhadap urut-urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Bertalian pada sifat-sifat diatas bunga majemuk dapat dibedakan dalam dua golongan Yaitu bunga majemuk tak terbatas dan bunga majemuk terbatas.


B.  Bagian-bagian Bunga

Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian berikut:

1) Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas berdifat batang, padanya seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang meyerupai daun, berwarna hiajau seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan bunga.

2) Dasarbunga (receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering melebar, dengan ruas-ruas yang amat pendek, sehingga daun-daun yang telah menglami metamorphosis menjadi bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lal tampak duduk dalam satu lingkaran.

3) Hiasan bunga (perianthum), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas. Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk dalam satu lingkaran. Bagian-bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam dua lingkaran yakni:

- Kelopak (kalix), yaitu bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau dan sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun kelopak (sepale).
- Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya yang merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petale), yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.

Pada suatu bunga seringkali tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga telanjang (flos nudus), misalnya pada patikan (euphorbia hirta) atau hiasan bunga tadi tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya., dengan lain perkataan kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya. Hiasan bunga yang demikian sifatnya dinamakan tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas sejumlah daun tenda bunga (tepala), misalnya pada kembang sungsang (gloriosa superba L.), lilla gereja (lillium longiflorum thumb).

4) Alat-alat kelamin jantan (androecium), bagian ini sesungguhnya merupakan metamorphosis daun yang menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari (stamen). Pada benang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang tersusun dalam satu lingkaran adapula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pda bunga tasbih (canna hibrida hort), yang benag sarinya mandul berbentuk lembaran-lembaran menyerupai daun-daun mahkota.

5) Alat-alat kelamin betina (gynaecium) yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik (pistillum), juga putik terdiri atas metamorphosis daun yang disebut daun buah (carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri atas satu daun buah.

Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak diperhitungkan) maka bunga dapat dibedakan dalam:

a. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan 1 lingkaran daun-daun buah.
b. Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya atau alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempuanyai salah satu dari kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).


C.  Kelamin Bunga

Seperti telah diuraikan diatas, bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat itulah yang sesungguhnya merupakan bagian bunga dihasilkan alat-alat perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat-alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang dari (alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap karena biasanya pun jelas mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya bunga terung (solanum melongena).

2) Bunga berkelamin tunggal (unisexual), jika pada bunga ini hanya terdapat salah satu dari kedua macam alat kelaminnya.



0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com