Sabtu, 30 Maret 2013

RUANG LINGKUP BIOLOGI


Biologi sebagai salah satu ilmu telah banyak turut berperan menyelesaikan permasalahan-permasalahan manusia. Namun seringkali ilmu ini tidak berperan secara langsung karena Biologi sebagai ilmu dasar ilmu-ilmu terapan. Contohnya ilmu kedokteran, pertanian, peternakan.


1. Biologi sebagai Ilmu
Biologi berasal dari bahasa Yunani yaitu bios (hidup) dan Logos (ilmu). Jadi Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala seseatu tentang makhluk hidup. Biologi atau ilmu hayat merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sering juga disebut Sains. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang mempelajari gejala alam yang meliputi, Fisika, Kimia, Ilmu pengetahuan Bumi dan Antariksa, serta Biologi. Biologi sebagai ilmu mempunyai beberapa ciri berikut.

a. Mempunyai objek kajian berupa benda kongkret. Objek dapat dibedakan menjadi objek material dan objek formal. Objek material merupakan objek yang dibahas, sedangkan objek formal merupakan cara memandang objek tersebut. Contoh objek materialdari Biologi berupa makhluk hidup dan makhluk yang pernah hidup termasuk fosil. Adapun objek formal Biologi berupa struktur, fungsi, dan interaksi dari makhluk hidup tersebut.
b. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, yaitu pengalaman nyata yang dapat dilakukan oleh setiap orang.
c. Sistematis, yaitu menggunakan langkah-langkah yang urut dan bersifat baku.
d. Menggunakan cara berpikir yang logis dan konsisten.
e. Hasil kajiannya bersifat objektif.
f. Teori yang dihasilkan berlaku umum.

Biologi merupakan ilmu yang selalu mengikuti perkembangan zaman. Pada awalnya, Biologi hanya mempelajari makhluk hidup saja, seolah-olah Biologi merupakan ilmu yang berdiri sendiri. Semakin permasalahan yang dihadapi manusia maka Biologi saat ini perlu didukung oleh cabang-cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang lain, yaitu Kimia dan Fisika.

Selain itu juga Biologi dapat juga didukung oleh cabang-cabang Ilmu Pengetahuan Sosial, misalnya Sejarah, Ekonomi, dan Hukum. Setiap cabang ilmu pengetahuan tersebut saling berhubungan sehingga dapat dimanfaatkan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan. Setiap permasalahan perlu diteliti secara ilmiah sehingga diperoleh kebenaran ilmiah yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memecahkan masalah. Namun, kebenaran ilmiah bukanlah kebenaran yang mutlak. Kebenaran ilmiah bersifat relatife. Para peneliti perlu melakukan penelitian yang terus-menerus untuk menyempurnakan kebenaran ilmiah yang ada sekarang. Kemajuan di bidang teknologi pada saat ini sangat membantu manusia dalam mempelajari gejala alam. Penelitian-penelitian yang didukung teknologi modern telah menghasilkan teori-teori baru dan menumbangkan teori lama.

2. Cabang-Cabang Biologi        
Biologi memberikan sumbangan yang sangat penting bagi kesejahteraan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberi kesempatan berkembangnya biologi secara luas. Biologi merupakan ilmu yang berkembang pesat. Perkembangan tersebut mendorong terjadinya spesialisasi ilmu. Spesialisasi ini memungkinkan terjadinya pengkajian yang lebih khusus terhadap suatu objek. Biologi mengalami spesialisasi menjadi cabang-cabang ilmu yang mempelajari bidang-bidang tertentu.

3. Ruang Lingkup biologi
Objek dari Biologi berupa tingkat organisasi makhluk hidup, dari yang terkecil hingga yang terbesar. Tingkat organisasi tersebut meliputi molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer. Perhatikan gambar di bawah ini!
    
a. Organisasi Fungsional Tingkat Molekul
Proton, neutron, dan elektron merupakan penyusun materi yang paling rendah. Partikel proton, neutron, dan elektron bergabung membentuk atom (contohnya atom hidrogen dan atom oksigen). Atom-atom ini kemudian berikatan membentuk molekul. Contohnya molekul air, molekul protein, dan molekul DNA, molekul-molekul tersebut saling  berikatan dan membentuk ikatan yang kompleks menyusun organel pada sel. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa molekul, atom, dan partikel subatomik merupakan organisasi fungsional tingkat biokimia.

b. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel.
Organel adalah subunit sel dengan fungsi spesifik. Contohnya ribosom sebagai tempat sintesis protein. Berbagai senyawa serta organel berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan yang disebut sel. Setiap sel memiliki materi untuk melakukan aktivitas metabolisme, mampu tumbuh dan berkembang. Oleh karena memiliki karakteristik yang dibutuhkan sebagai makhluk hidup maka sel disebut sebagai satuan unit terkecil kehidupan.

c. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan ditemukan pada organisme multiseluler (bersel banyak). Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk serta fungsi yang sama. Kelompok sel ini mempunyai fungsi spesifik.

1) Jaringan hewan
Jaringan hewan antara lain jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, dan jaringan darah. Jaringan epitel berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya. Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan saraf terdiri atas sel saraf yang berfungsi menerima dan merespon rangsangan. Jaringan darah terdiri atas sel saraf yang berfungsi menerima dan merespon rangsangan. Jaringan darah terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah berfungsi mengangkut oksigen, membunuh kuman, dan membantu pembekuan darah. Adapun plasma darah berfungsi mengangkut sari-sari makanan.

2) Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan antara lain jaringan epidermis, jaringan pembuluh, jaringan penguat, dan jaringan meristem. Jaringan epidermis merupakan jaringan yang melapisi permukaan tumbuhan. Jaringan pembuluh terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara dari tanah ke daun. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Jaringan penguat berfungsi untuk menyokong tubuh tumbuhan. Adapun jaringan meristem berfungsi untuk menghasilkan sel-sel baru.

d. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ dan Sistem Organ
Organ hanya ditemukan pada organisme multiseluler. Organ merupakan struktur yang terbentuk dari beberapa jaringan yang bekerja sama untuk menjalankan fungsi tertentu. Contohnya jaringan saraf dan jaringan ikat menyusun organ otak. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama untuk melakukan fungsi kordinasi. Demikian juga dengan jaringan epidermis, jaringan tiang, dan jaringan bunga karang yang menyusun organ daun. Jaringan-jaringan tersebut bekerja sama melakukan fungsi fotosintesis dan transpirasi.
Organ-organ yang melakukan fungsi dan tugas saling terkait disebut sistem organ, contohnya pencernaan. Sistem pencernaan terbentuk dari kerja sama antara organ mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

e. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu/Organisme
Individu dapat berupa organisme uniseluler maupun multiseluler. Contoh organisme uniseluler yaitu bakteri dan protozoa. Contoh organisme multiseluler yaitu manusia, kucing, monyet, pohon jambu, dan pohon jeruk. Individu multiseluler terbentuk dari sistem-sistem organ yang bekerja sama dalam satu kesatuan. Setiap sistem tidak dapat melakukan fungsinya sendiri-sendiri. Contoh pada manusia, jika salah satu sistem organ mengalami gangguan atau sakit maka sistem organ yang lain juga dapat mengalami gangguan.

f. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Individu-individu sejenis jika berkumpul di suatu tempat tertentu pada waktu yang sama akan membentuk organisasi kehidupan yang disebut populasi. Individu-individu dalam populasi tersebut. Dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. Contohnya populasi semut, populasi lebah, dan populasi burung.

g. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Pada umumnya terdapat lebih dari satu macam populasi di suatu tempat. Contohnya dalam ekosistem sawah terdapat populasi padi,populasi rumput, populasi ular, dan populasi semut. Kumpulan populasi yang menempati area yang sama dan saling berhubungan disebut komunitas. Di dalam komunitas, selalu ada interaksi baik antaranggota spesies yang sama maupun antarpopulasi yang berlainan.

h. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Suatu organisasi kehidupan selalu menunjukkan saling keterkaitan, kebergantungan, dan hubungan timbal balik antarmakhluk hidup maupun makhluk dengan lingkungan. Bentuk organisasi kehidupan ini disebut organisasi tingkat ekosistem. Contohnya ekosistem darat dan ekosistem laut.Ekosistem merupakan unit fungsional yang meliputi komponen biotik dan komponen abiotik yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.

Komponen biotik dalam ekosistem meliputi produsen, herbivora, karnivora, omnivora, dan pengurai. Adapun komponen abiotik meliputi tanah, air, udara, dan zat anorganik. Didalam organisasi kehidupan tingkat ekosistem terdapat aliran energi.

i. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan kumpulan ekosistem yang ada di dunia.misalnya bioma tundra, bioma taiga, bioma padang rumput, dan bioma gurun.

j. Organisasi Kehidupan Tingkat Biosfer
Biosfer merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang paling kompleks. Biosfer meliputi seluruh lapisan kulit bumi, air, dan atmosfer tempat adanya kehidupan.

4. Peranan Biologi bagi Kehidupan Manusia

Biologi memberikan sumbangan yang sangat penting bagi kesejahtraan manusia. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan kesempatan berkembangnya biologi secara luas. Biolagi merupakan ilmu murni yang sangat mempengaruhi perkembangan ilmu terapan. Biologi terapan sering digunakan di bidang kedokteran, pertanian, farmasi, industri, dan lain-lain. Contoh peranan biologi di bidang-bidang itu sebagai berikut.

a. Bidang Kedokteran dan kesehatan
1) Penemuan antibiotik yang dihasilkan oleh mikroorganisme.
2) Pembuatan serum
3) Pembuatan antibodi
4) Penanganan operasi pembedahan

b. Bidang Pertanian
1) Penemuan bibit unggul dari berbagai jenis tanaman.
2) Pembuatan pupuk organik.
3) Pemberantasan hama secara biologis

c. Bidang Peternakan dan Perikanan
1) Penemuan berbagai varietas unggul melalui persilangan dan inseminasi buatan.
2) Peningkatan produksi ternak dengan meningkatkan kualitas ternak.
3) Pembuatan makanan ternak yang baik dan mampu mengoptimalkan produksi ternak, misalnya daging dan susu

d. Bidang Industri
1) Penemuan serat sutra alam atau kapas yang mampu meningkatkan produksi sandang.
2) Penerapan Biologi pada industri makanan, misalnya pembuatan susu fermentasi dan pengalengan makanan.
3) Pengolahan limbah industri agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

e. Bidang Farmasi
1) Penemuan bebagai vaksin dan obat untuk penyakit.
2) Inventarisasi hewan atau tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obat.

Kemajuan Biologi yang sangat pesat harus diimbangi dengan iman dan taqwa sehingga kemajuan tersebut tidak disalahgunakan. Penyalahgunaan Biologi dapat mengakibatkan tatanan lingkungan menjadi rusak.

5. Kerja Ilmiah
Para ilmuan mempelajari gejala alam dan permasalahannya menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu kegiatan penelitian objektif untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji ilmu pengetahuan. Langkah-langkah metode ilmiah dapat disimak dalam bagan berikut.

Suatu kegiatan penelitian menggunakan metode ilmiah yang meliputi tujuh langkah berikut.

a. Pemilihan Masalah dan Studi Pendahuluan
Sebelum melakukan suatu penelitian, ada dua hal yang harus dilakukan yaitu mengidentifikasi masalah dan studi pendahuluan. Masalah dapat timbul secara sengaja atau tidak sengaja ditemukan untuk dipecahkan. Contoh masalah yang tidak sengaja ditemukan adalah tanaman yang tumbuh di dekat kandang sapi tampak lebih subur dibanding tanaman yang tumbuh di tempat lain.
Untuk membantu menemukan suatu permasalahan dapat dengan melihat penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Anda dapat menganalisis hasil penelitian tersebut dan menemukan permasalahan baru. Selain itu, permasalahan juga dapat ditemukan melalui studi pustaka dari berbagai referensi.semakin banyak buku yang dibaca, semakin mudah menemukan permasalahan. Masalah juga dapat ditemukan melalui pengamatan (observasi).

b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah bertujuan untuk memperjelas batasan permasalahan yang akan dipecahkan. Untuk memperoleh rumusan masalah yang baik dapat dituliskan sebagai sebuah kalimat tanya seperti apa, bagaimana, dan mengapa.
Contoh :
Mengapa tanaman di tempat terbuka tumbuh lebih subur dibandingkan dengan tanaman di tempat ternaungi?
Sebelum melakukan penelitian dari masalah yang ditemukan perlu dirumuskan tujuannya. Hal ini agar penelitian lebih terarah dan mencapai hasil yang optimal. Apabila masalah yang dihadapi cukup luas ruang lingkupnya maka permasalahan dapat dipersempit dengan merumuskan tujuannya.

c. Pengumpulan informasi
Pengumpulan informasi dalam bentuk studi literatur berupa teori, konsep, dan hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang diajukan. Sumber pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh jawaban sementara dari permasalahan yag diajukan.

d. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan. Hipotesis bersifat teoritis sehingga harus diuji kebenarannya.
Contoh:
Cahaya mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman jagung.

e. Melakukan Eksperimen
Hipotesis yang kita ajukan harus diuji kebenarannya dengan melakukan percobaan (eksperimen). Sebelum melakukan percobaan, alat dan bahan yang akan digunakan harus ditentukan terlebih dahulu. Selain itu, kita juga harus menentukan kelompok-kelompok percobaan. Ada dua macam kelompok percobaan dalam Biologi, yaitu kelompok kontrol (kelompok yang tidak diberi perlakuan) dan kelompok perlakuan (kelompok yang diberi perlakuan). Kelompok perlakuan dapat diberi satu variabel atau lebih.

Variabel adalah faktor-faktor yang berpengaruh pada suatu eksperimen dan memiliki nilai yang dapat diubah-ubah. Beberapa variabel dalam eksperimen sebagai berikut.
1) Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam satu eksperimen.
2) Variabel terikat adalah variabel yang terjadi karena perlakuan variabel bebas.
3) Variabel terkontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu eksperimen
4) Variabel penggangu adalah variabel yang tidak diharapkan tetapi dapat menggangu hasil percobaan. Variabel penggangu ini harus diusahakan tidak ada.

f. Analisis Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data tersebut harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram.

6. Pengambilan Kesimpulan
Kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Ada dua kemungkinan yang ada dalam pengambilan kesimpulan, yaitu kemugkinan hipotesis diterima dan kemungkinan hipotesis ditolak.
Seorang peneliti harus mempunyai sikap ilmiah ketika menerapkan metode ilmiah. Beberapa sikap ilmiah sebagai berikut.

a. Mampu membedakan opini dan fakta
Opini adalah suatu pendapat yang belum teruji kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun fakta adalah hasil dari suatu penelitian yang kebenarannya sudah teruji.

b. Memiliki Rasa Ingin Tahu
Seorang peneliti biasanya selalu ingin mengetahui segala hal. Keingintahuan dan minat atas segala seseatu merupakan salah satu dasar ditemukannya konsep, teori, dan hukum dalam bidang sains.

c. Peduli terhadap Lingkungan
Sikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam dalam jiwa seorang peneliti karena suatu penelitian akan sia-sia jika proses maupun hasilnya merusak lingkungan. Sikap ilmiah ini dapat diwujudkan dengan ikut menjaga kelestarian lingkungan.

d. Jujur terhadap fakta
Seorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan mengolah data suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya.

e. Terbuka dan fleksibel
Seorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan hasil kajiannya. Terbuka disini berarti mau menerima masukan, saran, dan kritikan agar hasil penelitian menjadi lebih baik.

f. Berani Mencoba
Rasa ingin tahu tentang seseatu tidak akan pernah terwujud tanpa keberanian untuk mencoba. Seorang peneliti harus berani mencoba mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang ada di pikirannya.

g. Berpendapat secara Ilmiah dan Kritis
Peneliti harus mampu berpendapat secara ilmiah dan kritis. Setiap pendapat harus mempunyai dasar yang kuat dan tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus banyak membaca buku-buku literatur untuk menambah wawasan.

h. Bekerja Sama
Pada saat melakukan percobaan, seorang peneliti harus mampu bekerja sama dengan orang lain sehingga percobaan dapat berhasil dengan baik.

i. Ulet dan Gigih
Seorang peneliti tidak boleh cepat berputus asa, jika gagal dalam suatu penelitian, peneliti harus segera mencari penyebab kegagalan itu dan mencobanya lagi untuk memperoleh kesuksesan.

j. Bertanggung jawab
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus dapat bertanggung jawab terhadap hasil penelitiannya. Selain itu, keselamatan lingkungan juga menjadi tanggung jawabnya.

Hasil penelitian perlu dikomunikasikan kepada orang lain sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan. Hasil penelitian dapat dikomunikasikan dalam bentuk laporan, makalah, atau jurnal. Sebuah laporan ilmiah harus mempunyai unsur-unsur berikut.

a. Judul laporan
b. Prakata, berisi ucapan rasa syukur penulis atas selesainya laporan ilmiah. Selain itu, prakata juga berisi ucapan-ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian.
c. Daftar isi.
d. Pendahuluan, berisi latar belakang penelitan, perumusan masalah, hipotesis yang diajukan, dan tujuan penelitian.
e. Tinjauan pustaka,berisi teori, konsep, fakta-fakta, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian.
f. Bahan dan metode kerja, berisi tentang cara kerja penelitian dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan penelitian. Selain itu, bab ini juga dapat berisi waktu dan tempat melaksanakan penelitian serta cara pengambilan data.
g. Hasil dan pembahasan, berisi tentang data dan fakta yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, bab ini juga berisi tentang pengolahan data dan analisis penulis terhadap hasil yang diperoleh selama melaksanakan penelitian.
h. Kesimpulan, berisi tentang kesimpulan secara singkat dari keseluruhan hasil penelitian.
i. Daftar pustaka atau referensi, berisi sumber-sumber yang digunakan penulis sebagai acuan dalam menunjang penelitiannya.
j. Lampiran, menyajikan tabel-tabel, grafik-grafik, gambar, dan informasi pendukung lainnya.
Penelitian menggunakan metode ilmiah akan menghasilkan produk ilmiah dalam bentuk fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori, postulat, atau hukum.

PELESTARIAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI


Pada dasarnya alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun tetap bersifat serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas.


Sumber daya alam ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

Menurut urutan kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua sebagai berikut.
1. Kebutuhan Dasar.
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.
2. Kebutuhan sekunder.
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.

Mutu lingkungan
Pandangan orang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena antara lain dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan waktu.

Semakin meningkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik pula mutu hidup. Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi lingkungan disebut mutu lingkungan.

Daya dukung lingkungan
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.

Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagianbagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut :

1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling).
4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

1. Macam-macam sumber Daya Alam
Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya.

a. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.

b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.

c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.

Uraian di sini hanya akan ditekankan pada sumber daya alam hayati, termasuk di dalamnya sumber daya manusia (SDM).

2. Sumber Daya Tumbuhan
Berbicara tentang sumber daya alam tumbuhan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhannya, melainkan kegunaannya. Misalnya berguna untuk pangan, sandang, pagan, dan rekreasi. Akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Keppres No. 4 tahun 1993 sebagai bunga nasional dengan masing-masing gelar sebagai berikut.

1. Melati sebagai bunga bangsa.
2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.
3. Raffiesia arnoldi
sebagai bunga langka.

Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan tepung melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.

Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan, dan hal ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan.

Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Jika suatu spesies organisme punah, maka spesies itu tidak pernah akan muncul lagi. Dipandang dari segi ilmu pengetahuan, hal itu merupakan suatu ke rugian besar.

Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah, beberapa jenis tumbuhan langka terancam pula oleh kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi (di Indonesia) dan pohon raksasa kayu merah (Giant Redwood di Amerika). Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

a. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).

b.  Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.

c. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.

d. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.

e. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.

f. Mencegah kebakaran hutan.

g. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.

h. Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.

Untuk mengatasi kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini.
a. Menara pengamat yang tinggi dan alat telekomunikasi.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.

Pemadaman kebakaran hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :
a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.
b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.

Pengelolaan hutan seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini :
1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.

3. Sumber Daya Hewan
Seperti pada ketiga macam bunga nasional, sejak tanggal 9-1-1995, ditetapkan pula tiga satwa nasional sebagai berikut :
1. Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional darat.
2. Ikan Solera merah sebagai satwa nasional air.
3. Elang jawa sebagai satwa nasional udara.

Selain ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu.

Untuk mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.

Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau, gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.

Termasuk sumber daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, kuda, domba, kelinci, anjing, kucing, bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele lokal, kerang, dan siput.

Terhadap hewan peliharaan itulah sifat terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain memungut hasil dari peternakan dan perikanan, manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guns menambah keanekaragaman ternak.

Dipandang dari peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.
b. Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c. Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d. Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss.

Untuk menjaga kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :

1. Para pemburu harus mempunyai lisensi (surat izin berburu).
2. Senjata untuk berburu harus tertentu macamnya.
3. Membayar pajak dan mematuhi undang-undang perburuan.

4. Harus menyerahkan sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
5. Tidak boleh berburu hewan-hewan langka.
6. Ada hewan yang boleh ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pads musim akan bertelur.
7. Harus melakukan konvensi dengan baik. Konuensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.

Akan tetapi, seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan ada yang diam-diam memburu satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi yang berharga. Satwa yang sering diburu untuk diambil kulitnya antara lain macan, beruang, dan ular, sedangkan gajah diambil gadingnya.

Sumber Daya Mikroba
Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis, yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini :
a. sebagai bahan pangan atau mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain, seperti tape, sake, tempe, dan oncom
b. penghasil obat-obatan (antibiotik), misalnya, penisilin
c. membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah
d. membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus thuringiensis
e. untuk rekayasa genetika, misalnya, pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan penyakit karena virus.

Rekayasa genetika dimulai Tahun 1970 oleh Dr. Paul Berg. Rekayasa genetika adalah penganekaragaman genetik dengan memanfaatkan fungsi materi genetik dari suatu organisme. Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan, mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan gen. Rekayasa genetika dapat dimanfaatkan untuk tujuan berikut ini :
1. mendapatkan produk pertanian baru, seperti "pomato", merupakan persilangan dari potato (kentang) dan tomato (tomat)
2. mendapatkan temak yang berkadar protein lebih tinggi
3. mendapatkan temak atau tanaman yang tahan hama
4. mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.

Akhir-akhir ini tampak bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:
a. pertambahan penduduk yang cepat
b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

5. Sumber Daya Manusia
Manusia dibedakan dari sumber daya alam hayati lainnya karena manusia memiliki kebudayaan, akal, dan budi yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan. Berbeda dengan sumber daya hayati lainnya, penggunaan sumber daya manusia dibagi dua, yaitu sebagai berikut :

a. Manusia sebagai sumber daya fisik
Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian,  transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan.

b. Manusia sebagai sumber daya mental
Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam  yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

Nilai Biologi, Ekonomi Dan Budaya Dari Sumber Daya Alam

Alam yang serasi adalah alam yang mengandung berbagai komponen ekosistem secara seimbang. Komponen-komponen dalam ekosistem senantiasa saling bergantung.
Keseimbangan inilah yang harus tetap dijaga agar pelestarian keanekaragaman dalam sumber daya alam tetap terjamin. Keseimbangan akan terganggu jika komponen di dalamnya terganggu atau rusak.

Terjadinya banjir, gunung meletus, gempa bumi, wabah penyakit, dan sebagainya dapat menyebabkan adanya kerugian dalam bidang ekonomi, biologi, bahkan perusakan peninggalan-peninggalan budaya.

1. Sejarah Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA)
Gerakan perlindungan alam dimulai di Perancis, tahun 1853 atas usul Para pelukis untuk melindungi pemandangan alam di Fontainbleau di Paris.

Sebagai peletak dasar atau gagasan perlindungan alam adalah FWH Alexander Von Humbolt (seorang ahli berkebangsaan Jerman, 1769-1859), sehingga beliau diakui sebagai Bapak Ekologi sedunia. Tokoh organisasi internasional di bidang ini adalah Paul Sarazin (Swiss). Oleh karena keadaan perang maka dasar-dasar organisasi ini baru terbentuk pada tahun 1946 di Basel, dan tahun 1947 di Brunnen.

Perlindungan dan Pengawetan Alam di Indonesia lahir pada tahun 1912 di Bogor, tokohnya Dr. SH. Kooders. Menurut Undang-undang Perlindungan Alam, pencagaralaman di Indonesia dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut :

1. Cagar alam.
Penamaan ini berlaku di daerah yang keadaan alam (tanah, flora, dan keindahan) mempunyai nilai yang khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta bagi kepentingan umum sehingga dirasa perlu untuk dipertahankan dan tidak merusak keadaannya. Cagar alam dapat diartikan Pula sebagai sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora dan fauna di dalamnya.

2. Suaka margasatwa.
Istilah ini berlaku untuk daerah-daerah yang keadaan alamnya (tanah, fauna, dan keindahan) memiliki nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan sehingga perlu dilindungi.

Kedua istilah di atas kemudian dipadukan menjadi Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA).

Cagar Biosfer
Cagar Biosfer adalah perlindungan alam yang meliputi daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional (bukan tataguna lahan modern, misalnya: pabrik, jalan raya, pertanian dengan mesin). Selain cagar alam dan cagar biosfer terdapat juga istilah cagar budaya yang memiliki arti perlindungan terhadap hasil kebudayaan manusia, misalnya perlindungan terhadap candi dan daerah sekitamya. Strategi pencagaralaman sedunia (World Conservation Strategy) memiliki tiga tujuan, yaitu:
1. memelihara proses ekologi yang esensial dan sistem pendukung kehidupan.
2. mempertahankan keanekaragaman genetis
3. menjamin pemanfaatan jenis dan ekosistem secara berkelanjutan.

Ketiga tujuan ini paling berkaitan. Pencagaralaman tidak berlawanan dengan pemanfaatan jenis dan ekosistem. Akan tetapi, pemanfaatan itu haruslah dilakukan dengan cara yang menjamin adanya kesinambungan. Artinya, kepunahan jenis dan kerusakan ekosistem tidak boleh terjadi. Demikian pula, terjaganya ekosistem dari kerusakan tidak hanya melindungi keanekaragaman jenis, melainkan juga proses ekologi yang esensial.

Nilai-nilai dalam perlindungan alam
Nilai-nilai yang terkandung dalam perlindungan alam meliputi nilai ilmiah, nilai ekonomi, dan nilai budaya yang saling berkaitan. Secara terperinci, nilai-nilai yang dimiliki dalam perlindungan dan pengawetan alam dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.Nilai ilmiah,
yaitu kekayaan alam, misalnya, hutan dapat digunakan sebagai tempat penelitian biologi untuk pengembangan ilmu (sains). Misalnya, botani, proteksi tanaman, dan penelitian ekologi.

2. Nilai ekonomi,
yaitu perlindungan alam ditujukan untuk kepentingan ekonomi. Misalnya pengembangan daerah wisata. Hal ini akan mendatangkan berbagai lapangan kerja. Hutan dengan hasil hutannya, dan Taut dapat menjadi sumber devisa bagi negara.
3. Nilai budaya,
yaitu flora dan fauna yang khas maupun hasil budaya manusia pada suatu daerah dapat menimbulkan kebanggaan tersendiri, misalnya Candi Borobudur, komodo, dan tanaman khas Indonesia (melati dan anggrek).
4. Nilai mental dan spiritual,
misalnya dengan perlindungan alam, manusia dapat menghargai keindahan alam serta lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Seperti telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya alam hayati terdiri dari hewan, tumbuhan, manusia, dan mikroba yang dapat kita manfaatkan untuk kesejahteraan hidup manusia. Pemanfaatan sumber daya tersebut antara lain di bidang sandang, pangan, papan, dan perdagangan. Oleh karena dimanfaatkan oleh berbagai tingkatan manusia dan berbagai kepentingan, maka diperlukan campur tangan berbagai pihak dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Pihak-pihak yang memanfaatkan sumber daya alam balk negeri maupun swasta memiliki kewajiban yang sama dalam pelestarian sumber daya alam hayati. Misalnya, pabrik pertambangan batu bara, selain memanfaatkan batu tiara diharuskan pula untuk mengolah limbah industrinya agar tidak mencemari daerah sekitamya dan merusak ekosistem. Pabrik-pabrik, seperti pabrik obat-obatan, selain memanfaatkan bahan dasar dari hutan diwajibkan pula untuk melakukan penanaman kembali dan mengolah limbah industrinya (daur ulang) agar tidak merusak lingkungan.

2. Macam-macam Bentuk (Upaya Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati)
Usaha pelestarian sumber daya alam hayati tidak lepas dari usaha pelestarian lingkungan hidup. Usaha-usaha dalam pelestrian lingkungan hidup bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab kita semua.

Untuk menggalakkan perhatian kita kepada pelestarian lingkungan hidup, maka setiap tanggal 5 Juni diperingati sebagai Hari Lingkungan Sedunia. Di tingkat Internasional, peringatan Hari Lingkungan Hidup ditandai dengan pemberian penghargaan kepada perorangan atau pun kelompok atas sumbangan praktis mereka yang berharga bagi pelestarian lingkungan atau perbaikan lingkungan hidup di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Penghargaan ini diberi nama "Global 500" yang diprakarsai Program Lingkungan PBB (UNEP = United Nation Environment Program).

Di tingkat nasional, Indonesia tidak ketinggalan dengan memberikan hadiah, sebagai berikut.

a. Kalpataru
Hadiah Kalpataru diberikan kepada berikut ini.
1. Perintis lingkungan hidup, yaitu mereka yang telah mempelopori untuk mengubah lingkungan hidup yang kritis menjadi subur kembali.

2. Penyelamat lingkungan hidup, yaitu mereka yang telah menyelamatkan lingkungan hidup yang rusak.

3. Pengabdi lingkungan hidup, yaitu petugas-petugas yang telah mengabdikan dirinya untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Kalpataru berupa pahatan Kalpataru tiga dimensi yang berlapis emas murni. Pahatan ini mencontoh pahatan yang terdapat pada Candi Mendut yang melukiskan pohon kehidupan serta mencerminkan sikap hidup manusia Indonesia terhadap lingkungannya, yaitu keselarasan dan keserasian dengan alam sekitarnya.

b. Adipura
Hadiah Adipura diberikan kepada berikut ini.
1. Kota-kota terbersih di Indonesia.
2. Daerah-daerah yang telah berhasil membuat Laporan Neraca Kependudukan dan Lingkungan Hidup Daerah (NKLD).

Selain usaha-usaha tersebut di atas, usaha lain yang tidak kalah pentingnya adalah didirikannya bermacam-macam perlindungan alam seperti Taman Wisata, Taman hasional, Kebun Raya, Hutan Buru, Hutan Lindung, dan Taman Laut.
Macam-macam Perlindungan Alam (PPA)
Perlindungan alam dibagi menjadi dua, yaitu perlindungan umum dan perlindungan dengan tujuan tertentu.

1. Perlindungan alam umum
Perlindungan alam umum merupakan suatu kesatuan (flora, fauna, dan tanahnya). Perlindungan alam ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
a. Perlindungan alam ketat;
merupakan perlindungan terhadap keadaan alam yang dibiarkan tanpa campur tangan manusia, kecuali dipandang perlu. Tujuannya untuk penelitian dan kepentingan ilmiah, misalnya Ujung Kulon.
b. Perlindungan alam terbimbing; merupakan perlindungan keadaan alam yang dibina oleh Para ahli, misalnya Kebun Raya Bogor.
c. National Park atau Taman Nasional; merupakan keadaan alam yang menempati suatu daerah yang lugs dan ticlak boleh ada rumah tinggal maupun bangunan industri. Tempat ini dimanfaatkan untuk rekreasi atau taman wisata, tanpa mengubah ciri-ciri ekosistem. Misalnya: Taman Safari di Cisarua Bogor dan Way Kambas.

Pada tahun 1982 diadakan Konggres Taman hasional sedunia di Bali (World National Park Conggres). Dalam konggres itu Pemerintah Indonesia mengumumkan 16 taman nasional (TN) yang ada di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1. TN. Kerinci Seblat (Sumbar, Jambi. Bengkulu) ± 1.485.000 Ha
2. TN. Gunung Leuser (Sumut, Aceh) ± 793.000 Ha
3. TN. Barisan Selatan (Lampung, Beng kulu) ± 365.000 Ha
4. TN. Tanjung Puting (Kalteng) ± 355.000 Ha
5. TN. Drumoga Bone (Sulut) ± 300.000 Ha
6. TN. Lore Lindu (Sulteng) t 231.000 Ha
7. TN. Kutai (Kaltim) ± 200.000 Ha
8. TN. Manusela Wainua (Maluku) ± 189.000 Ha
9. TN. Kepulauan Seribu (DKI) ± 108.000 Ha
10. TN. Ujung Kulon (Jabar) ± 79.000 Ha
11. TN. Besakih (Bali) ± 78.000 Ha
12. TN. Komodo (HTB) ± 75.000 Ha
13. TN. Bromo Tengger, Semeru (Jatim) ± 58.000 Ha
14. TN. Meru Betiri (Jatim) ± 50.000 Ha
15. TN. Baluran (Jatim) ± 25.000 Ha
16. TN. Gede Pangrango (Jabar) ± 15.000 Ha

b. Perlindungan alam dengan tuljuan tertentu
Macam perlindungan alam dengan tujutertentu adalah sebagai berikut :

a. Perlindungan geologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi formasi geologi tertentu,
misalnya batuan tertentu.

b. Perlindungan alam botani;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi komunitas tumbuhan tertentu, misalnya Kebun Raya Bogor.


c. Perlindungan alam zoologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi hewan- hewan langka serta mengembangkannya dengan cara memasukkan hewan sejenis ke daerah lain, misalnya gajah.

d. Perlindungan alam antropologi;
merupakan perlindungan alam yang bertujuan melindungi suku bangsa yang terisolir,misalnya Suku Indian di Amerika, Suku Asmat di Irian Jaya, dan Suku Badui di Banten Selatan.

e. Perlindungan pemandangan alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi keindahan alam, misalnya Lembah Sianok di Sumatera Barat.

f. Perlindungan monumen alam;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi benda-benda alam tertentu, misalnya stalagtit, stalagmit, gua, dan air terjun.

g. Perlindungan suaka margasatwa;
merupakan perlindungan dengan tujuan melindungi hewan-hewan yang terancam punch, misalnya badak, gajah, dan harimau Jawa.

h. Perlindungan hutan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi tanah, air, dan perubahan iklim.

i. Perlindungan ikan;
merupakan perlindungan yang bertujuan melindungi ikan yang terancam punah.

Bentuk-bentuk PPA di atas harus diusahakan secara terpadu karena fauna akan lestari apabila flora dan habitatnya lestari juga.






Template by : kendhin x-template.blogspot.com