Jumat, 19 September 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI AKAR



Akar (Radix) merupakan bagian tubuh tumbuhan yang pada umumnya berada dalam tanah, dan bersama batang serta daun akar membangun bagian vegetatif tumbuhan dan sebagai organ-organ pokok pada tumbuhan. Pada perkembangannya pertumbuhan akar dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti pada tanah kering perkembangan akar lebih baik dibanding pada tanah basah, sedangkan pada tanah berpasir perkembangan akar dangkal dan menyebar secara mendatar dekat permukaan tanah.


Bagian Akar

Pada ujung akar terdapat jaringan meristem apikal yang terus berkembang dan membelah dan membentuk zona pemanjangan sel, zona diferensiasi sel, dan zona pendewasaan sel. Meristem apikal dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra yang berfungsi melindungi ujung akar ketika menembus tanah. Sel-sel kaliptra mengandung butir-butir amilum (kolumela).

Berbeda dengan batang pada tumbuhan, akar memiliki sifat-sifat antara lain tidak berbuku-buku, tidak mendukung adanya daun, serta tidak berhijau daun. Bentuk akar pada umumnya meruncing agar lebih mudah menembus tanah dan bersifat geotropi positif (tumbuh kearah pusat bumi).

Fungsi Akar
Pada tumbuhan peranan akar sangat penting bagi tumbuhan, berikut fungsi akar pada tumbuhan :
1.       Tempat melekat dan menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah (media)
2.       Menyerap air dan unsur hara seperti garam-garam mineral.
3.       Sebagai penyokong batang.
4.       Pada beberapa tanaman akar digunakan sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Contoh : ketela pohon, wortel.
5.       Pada tanaman tertentu seperti bakau (Rhizopoda sp) akar juga berfungsi sebagai alat pernapasan.
6.       Sebagai alat perkembangan vegetatif pada tumbuhan tertentu.


Struktur Anatomi Jaringan penyusun Akar.
Bila kita memotong akar secara melintang kita akan mendapatkan bagian-bagian jaringan yang menyusun akar dari bagian terluar sampai bagian pusat akar berikut :
1.       Epidermis
Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat, dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus oleh air (semipermeabel). Seringkali sel epidermis memanjang keluar dan membentuk rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
2.       Korteks
Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel untuk pertukaran gas. Korteks terdiri dari jaringan parenkim yang selnya berukuran besar dan memiliki vakuola besar, selain itu korteks juga terdiri dari jaringan kolenkim, dan sklerenkim.

3.       Endodermis
Merupakan lapisan yang terletak antara silinder pusat (stele) akar dengan lapisan korteks. Endodermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa ruang antarsel dan dinding selnya mengalami penebalan gabus, deretan sel-sel endodermis dengan penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari. Penebalan gabus ini menyebabkan lapisan ini tidak dapat ditembus air sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui bagian sel-sel endodermis yang dindingnya tidak menebal yang disebut sel penerus air.

4.       Silinder Pusat (stele)
Silinder Pusat merupakan lapisan yang terletak di tengah akar di bagian sebelah dalam endodermis, didalamnya terdapat pembuluh-pembuluh akar antara lain perisikel (perikambium), pembuluh kayu (xilem), pembuluh tapis (floem), dan empulur.

a.       Perisikel (perikambium)
Merupakan lapisan terluar dari silinder pusat.
b.       Pembuluh Angkut
Pembuluh angkut terdiri dari Xilem (pembuluh kayu) dan Floem (pembuluh tapis) yang berperan pada pengangkutan air dan mineral. Xilem mengangkut air dan mineral dari dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil-hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan.
c.        Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan diantara berkas pembuluh angkut.



Struktur morfologi akar

Perbedaan Struktur Akar pada Tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae :
Pada tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae bagian epidermis, korteks, endodermis, perisikel (perikambium) memiliki letak yang sama yaitu epidermis pada bagian terluar akar, korteks di bagian sebelah dalam epidermis, endodermis di bagian sebelah dalam korteks, dan perisikel di sebelah dalam endodermis.

Perbedaan struktur akar pada tumbuhan dicotyledoneae dan monocotyledoneae yaitu pada berkas pembuluh angkut (xilem dan floem) dimana xilem pada akar tumbuhan dicotyledoneae berbentuk bintang di pusat, dan tersusun radial atau membentuk jari-jari bersama dengan floem (pembuluh tapis) dan dipisahkan oleh kambium


Sementara pada tumbuhan monocotyledoneae xilemnya terletak berdekatan dengan floem dan tidak dipisahkan oleh kambium. Sementara itu bagian empulur terletak di bagian tengah pada tumbuhan dicotyledoneae dan monocotyledoneae.


Penampang melintang akar tanaman Dicotyledoneae


Penampang melintang akar tanaman Monocotyledoneae
 
Bagian-bagian struktur penyusun Akar

Bagian-bagian penyusun organ akar pada tumbuhan dari bagian atas ke bawah umumnya dapat dijumpai sebagai berikut :

1. Pangkal akar atau leher akar (collum radicis) yaitu bagian akar yang bersambungan langsung dengan pangkal batang.
2. Batang akar (corpus radicis), bagian akar yang terdapat antara leher akar dan bagian ujung akar.
3. Ujung akar (apex radicis), bagian akar yang paling muda terdiri atas jaringan yang masih berkembang dan mengadakan pertumbuhan.
4. Akar lateral (radix lateral), yaitu cabang-cabang akar yang dihasilkan oleh akar utama (pokok), dan masing-masing masih dapat bercabang lagi. Akar lateral terbentuk agak jauh di belakang ujung akar pokok dan bagian yang lebih tua berada di belakangnya. Akar lateral bersifat endogen, artinya akar lateral muncul dari dalam dan tumbuh keluar mendesak jaringan akar pokok sehingga jaringan akar pokok tersebut pecah pada bagian luarnya yaitu pada bagian titik akar lateral tumbuh dari akar pokok.
5. Serabut akar (radix fibrilla), yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
6. Rambut-rambut akar (pillus radicalis), yaitu bagian akar yang merupakan penonjolan sel-sel epidermis akar. Dengan adanya rambut-rambut akan memperluas permukaan akar, sehingga memperluas bidang penyerapan air dan garam tanah. Rambut akar senantiasa dibentuk di dekat ujung akar dan tidak ada di dekat meristem apikal.
7. Tudung akar (kaliptra), yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung, merupakan jaringan yang berguna untuk melindungi ujung akar yang masih muda dan lemah.

Perkembangan Akar
Perkembangan akar bermula dari perkecambahan embrio (biji) tanaman, pada embrio akar berkembang dari akar embrio atau akar lembaga yang terdiri dari jaringan meristem apikal. Pada perkembangannya akar embrio akan tumbuh menjadi akar utama atau akar primer dan bertambah panjang sebagai akibat dari pembelahan dan perpanjangan sel pada jaringan meristem apikal yang dilindungi oleh tudung akar.

Pada titik tumbuh sel akar tidak hanya tumbuh kearah belakang, namun juga kearah berlawanan untuk mengganti sel-sel pada tudung akar yang rusak sewaktu akar tumbuh menembus tanah. Dalam perkembangan selanjutnya akar embrio akan memperlihatkan perkembangan yang berbeda karena pada tumbuhan umumnya dikenal dua macam sistem perakaran yaitu:

1)       Sistem perakaran tunggang (Radix Primeria)
Sistem perakaran ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Sistem perakaran ini terjadi apabila akar embrio terus tumbuh menjadi akar utama dan bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil. Akar utama demikian disebut akar tunggang.

2)       Sistem perakaran serabut (Radix Adventicia)
Sistem perakaran ini umumnya dimiliki tumbuhan monokotil. Sistem perakaran ini terjadi apabila akar embrio dalam perkembangannya selanjutnya tidak terus tumbuh tetapi mati, sebagai gantinya akan tumbuh banyak akar pada pangkal batang, akar tersebut lebih kecil dari akar utama (primer) namun berjumlah banyak dan bercabang-cabang. Akar pada sistem perakaran ini menyebar ke tanah disekitar tumbuhan.
Namum ada juga ditemui sistem perakaran serabut yang dijumpai pada tumbuhan dikotil seperti tumbuhan yang memiliki geragih atau batang memanjat dan pada tanaman yang diperbanyak dengan stek. Meskipun umumnya akar tambahan dibentuk pada buku, tetapi ada pula tumbuhan memanjat yang membentuk akar di bagian ruas, misalnya pada Ficus pumila.

Sistem Perakaran Tunggang dan Serabut





0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com