A. Makanan
dan Fungsinya bagi Manusia
Makanan
mempunyai peranan penting bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh dan juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia. Makanan yang sehat adalah makanan yang higienis serta mengandung kadar
gizi yang seimbang. Berbagai zat yang terkandung dalam makanan adalah
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serta air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada
bahan-bahan makanan seperti padi, jagung, gandum, ubi-ubian, kentang dan sagu.
Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dan
dapat dikelompokan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Jenis-jenis makanan yang mengandung karbohidrat
Karbohidrat memiliki
beberapa fungsi antara lain:
a. Merupakan
sumber energi utama dimana setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
b. Sebagai bahan pembentuk
senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
c. Komponen penyusun gen dalam
inti sel.
d. Membantu proses penyerapan
kalsium.
e. Menjaga keseimbangan antara
asam dan basa.
Pencernaan karbohidrat di
dalam tubuh yaitu dengan hidrolisis di mulut, lambung, dan usus, dimulut
kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung enzim amilase yang
mengubah amilum menjadi sakarida sederhana, di lambung karbohidrat dalam
makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir dan
pepsin, sedangkan di usus halus terdapat enzim amilase yang memecah amilum menjadi
monosakarida.
Hasil akhir metabolisme
karbohidrat berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan monosakarida
lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian diserap melalui dinding usus halus
dan dibawa ke hati oleh darah, di hati fruktosa dan galaktosa diubah menjadi
glukosa. Selanjutnya glukosa akan mengalami dua proses dalam, pertama glukosa
akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel
tubuh, kedua jika terdapat kelebihan glukosa maka glukosa tersebut akan diubah
menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini untuk menjaga
keseimbangan gula darah. Glikogen kemudian disimpan dalam hati dan jika
sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa dengan
bantuan hormon adrenalin.
Glukosa merupakan sumber
energi utama dalam tubuh. Dan untuk dapat menghasilkan energi, glukosa harus
mengalami proses oksidasi. Prosesnya sendiri berlangsung bertahap, mulai dari
glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor elektron.
2. Protein
Protein
ada yang bersumber dari bahan-bahan makanan hewani seperti daging, ikan, susu,
telur, dan keju. Serta dari bahan makanan nabati seperti sayur-sayuran,
kacang-kacangan, dan kedelai.
Protein merupakan suatu
senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H),
nitrogen(N), oksigen (O), serta kadang-kadang juga mengandung unsur fosfor (P)
dan sulfur (S). Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino dimana
terdapat berbagai jenis asam amino yang membentuk rantai panjang melalui ikatan
peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksilat satu asam amino dengan gugus
amin asam amino lain yang ada disampingnya. Asam amino yang membentuk rantai
panjang ini disebut protein (polipeptida).
Asam amino terbagi menjadi
3 jenis yaitu asam amino esensial (asam amino yang berasal dari luar tubuh dan
tidak dapat disintesis oleh sel), asam amino nonesensial (asam amino yang dapat
disintesis dalam tubuh), dan asam amino semi esensial (asam amino yang dapat
menghemat pemakaian asam amino lainnya).
Tabel
Jenis-jenis asam amino
Protein memiliki beberapa fungsi
penting bagi tubuh antara lain:
a. Menyediakan
energi bagi tubuh dimana 1 gram protein dapat menghasilkan 4.1 kalori.
b. Untuk mendorong pertumbuhan,
perbaikan, serta pemeliharaan bagian struktur tubuh seperti sel, jaringan,
hingga organ.
c. Memacu berbagai reaksi
kimia dan biologis dalam tubuh (biokatalisator)
d. Dapat mensintesis berbagai
substansi penting seperti hormon, enzim, dan antibodi.
e. Berperan dalam sistem
buffer (penyangga pH) yang efektif.
Pencernaan
protein dimulai dari organ lambung dengan melibatkan enzim pepsin yang dapat
aktif pada suasana asam (pH 2-3). Di dalam lambung protein kemudian diubah
menjadi proteosa, pepton, dan polipeptida,dan setelah memasuki usus halus akan
dicerna oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Tripsin dan kimotripsin
akan memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Setelah itu enzim
peptidase akan melepaskan asam amino yang kemudian diabsorpsi usus halus untuk
masuk ke pembuluh darah yang sebagian menuju ke hati dan sebagian digunakan
oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin di hati.
Protein
tidak dapat disimpan dalam tubuh, dan apabila terjadi kelebihan protein maka
protein tersebut akan dirombak kembali menjadi senyawa yang mengandung unsur N
seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida),
serta senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis ulang menjadi bahan
baku karbohidrat dan lemak.
Kekurangan
protein dalam tubuh akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyakit
kwashiorkor yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan gangguan saraf serta
penyakit busung lapar.
3. Lemak
Lemak yang bersumber dari
bahan makanan hewan disebut lemak hewani seperti daging, susu, mentega, telur,
keju, dan ikan segar. Sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak
nabati seperti kelapa, kemiri, zaitun, advokad, dan kacang tanah.
Makanan yang mengandung banyak lemak
Unsur-unsur yang membentuk
lemak antara lain karbon(C), hidrogen (H), oksigen (O), serta sering muncul
juga unsur fosfor (P) dan nitrogen (N). Lemak merupakan makromolekul dan jika
dihidrolisis (dipecah), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan
satu molekul gliserol (trigliserida). Berdasarkan komposisi kimia
senyawa-senyawa lemak dibagi menjadi lemak sederhana, campuran, dan derivat
lemak.
Tabel Jenis-jenis lemak
Tabel Jenis-jenis asam lemak
Lemak memiliki berbagai
fungsi di dalam tubuh antara lain:
a. Merupakan
penghasil energi tertinggi dimana 1 gram lemak dapat menghasilkan 9,3 kalori.
b. Sebagai pelarut vitamin A,
D, E, dan K.
c. Pelindung tubuh dari suhu
rendah.
d. Melindungi alat-alat tubuh
yang lunak
e. Salah satu bahan penyusun
membran sel.
f. Salah satu bahan penyusun
hormon dan vitamin.
g. Salah satu bahan penyusun
garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk
kolesterol)
Pencernaan
lemak terjadi di mulut, lambung, dan usus halus. Pencernaan lemak di mulut oleh
enzim lipase yang dihasilkan oleh kelenjar Ebner’s yang terdapat pada permukaan
dorsal lidah, enzim lipase ini sering dikenal dengan enzim lipase lingual,
sedangkan pencernaan lemak di lambung oleh enzim lipase, tapi seringkali kurang
memiliki peranan penting.
Pencernaan
lemak terutama terjadi di usus halus dengan bantuan enzim lipase yang berfungsi
menghidrolisis (memecah) lemak. Di dalam usus halus lemak merangsang
pengeluaran hormon kolesistokinin yang menyebabkan kantong empedu mengeluarkan
cairan empedu yang akan menuju duodenum, cairan empedu berfungsi untuk
mengemulsikan(memecah) lemak menjadi berukuran lebih kecil sehingga enzim
lipase dapat menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan
monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan diabsorpsi
melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus dengan cara difusi pasif.
Selanjutnya keduanya akan diubah kembali menjadi lemak (trigliserida) dan
kemudian lemak akan diangkut menuju ke hati.
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik
yang berasal dari berbagai macam sumber bahan makanan. Vitamin diperlukan tubuh
untuk memperlancar metabolisme dan sebagai komponen organik enzim yang disebut
ko-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan
lemak, vitamin tidak dapat disintesis di dalam tubuh kecuali vitamin K.
Kebutuhan tubuh akan vitamin dalam jumlah yang relatif sedikit, walaupun begitu
kebutuhan terhadap vitamin harus tetap terpenuhi. Kekurangan vitamin dapat
mengakibatkan penyakit defisiensi yang disebut avitaminosis.
Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam air
Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak
5. Mineral
Mineral merupakan substansi
anorganik yang pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral dibagi menjadi
dua golongan yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen).
Unsur makro diperlukan tubuh dalam jumlah banyak seperti kalsium, natrium,
kalium, magnesium, fosfor, dan belerang. Sedangkan unsur mikro diperlukan tubuh
dalam jumlah sedikit seperti seng, mangan, tembaga, dan kobalt.
Tabel Jenis-jenis mineral
6. Air
Tubuh manusia memerlukan kurang lebih
2,5 liter air setiap harinya dan dapat dipenuhi dengan air minum, makanan,
sayuran, dan buah. Keseimbangan air dalam tubuh diatur oleh kelenjar hipofisis,
kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid. Air merupakan komponen penting dalam
metabolisme sel, selain itu air memiliki fungsi antara lain sebagai pelarut
berbagai jenis makanan dan vitamin, medium reaksi kimia dalam tubuh, mengangkut
sisa metabolisme keluar tubuh, menjaga tekanan osmotik dalam sel, serta
mengangkut makanan ke jaringan tubuh.
B. Sistem
Pencernaan Manusia dan Gangguannya.
Sistem pencernaan pada
manusia berfungsi untuk memecah makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian
diserap oleh tubuh. Proses pencernaan makanan merupakan suatu proses yang
melibatkan organ-organ pencernaan serta kelenjar pencernaan, dan berdasarkan
prosesnya pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam berikut:
1. Proses
mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu
pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah
makanan yang berukuran besar menjadi berukuran lebih kecil.
Organ-organ
pencernaan pada manusia
Makanan
mengalami proses pencernaan mulai dari dalam mulut sampai pengeluaran sisa-sisa
makanan dari hasil pencernaan. Proses-proses ini meliputi ingesti (pemasukan makanan ke dalam mulut), mastikasi (proses memamah atau pengunyahan oleh gigi), deglutisi (proses menelan makanan), digesti (proses pengubahan makanan
menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim), absorpsi (proses penyerapan dalam usus),
dan defekasi (pengeluaran sisa
makanan). Pada manusia dan beberapa jenis hewan terdapat perbedaan dalam sistem
pencernaannya.
1. Sistem
Pencernaan Makanan
Alat-alat pencernaan
manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan
dalam proses pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat pada air liur, lambung,
usus halus, pankreas, dan hati.
a. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke tubuh
melalui mulut, dimulut makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Di dalam
rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.
Bagian-bagian
Mulut
1) Gigi
Pada manusia gigi berfungsi
sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi dapat memecah makanan menjadi
potongan-potongan kecil, sehingga membantu enzim dalam mencerna makanan dengan
cepat dan efisien. Gigi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu mahkota gigi
(corona) yang merupakan bagian yang tampak diluar, mahkota gigi dilapisi email
yang merupakan struktur terkeras dari tubuh. Di dalam email terdapat tulang
gigi yang tersusun atas zat dentin.
Leher gigi yaitu bagian
gigi yang terlindung di dalam gusi dan membatasi mahkota gigi dan akar gigi.
Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan dilapisi semen
gigi (sementum). Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa yang
berisi pembuluh darah dan serabut saraf.
Berdasarkan bentuknya, gigi
pada orang dewasa terdiri dari gigi seri (dens insisivus) berjumlah 8 buah yang
berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring (dens caninus) berjumlah 4 buah
yang berfungsi merobek makanan, gigi geraham depan (premolar) berjumlah 8 buah
yang berfungsi untuk mengunyah makanan, dan gigi geraham belakang (molar)
berjumlah 12 buah. Pada anak-anak yang mempunyai gigi susu yang terdiri dari 8
gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham depan.
2) Lidah
Dalam mulut lidah memiliki
beberapa fungsi antara lain membantu proses menelan dan mencampur makanan dalam
mulut. Lidah juga berfungsi sebagai alat perasa atau pengecap makanan karena
terdapat banyak reseptor perasa, lidah juga mengatur letak makanan dalam mulut.
Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi lapisan epitelium yang
banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa).
Bagian-bagian Lidah
3) Kelenjar
Ludah (Glandula Salivalis)
Terdapat tiga kelenjar
ludah yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar
sublingualis. Kelenjar ludah memproduksi ludah atau air liur (saliva). Air liur
mengandung enzim ptialin (amilase) yang dapat mengubah amilum (polisakarida)
menjadi maltosa (disakarida), selain itu air liur juga berfungsi membasahi
makanan, membunuh mikroorganisme, mencegah mulut dari kekeringan, dan bertindak
sebagai buffer (penyangga pH).
b. Kerongkongan
(Esofagus)
Pada ujung kerongkongan
yaitu setelah rongga mulut terdapat daerah yang disebut faring, pada pangkal
faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis yang berfungsi untuk
menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran
pernapasan, pada saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan
sebaliknya terbuka saat menghirup napas.
Bagian-bagian Kerongkongan
Kerongkongan merupakan
saluran panjang dan tipis yang menghubungkan rongga mulut dan faring menuju ke
lambung, dan menjadi jalan bagi makanan yang telah dicerna. Di bagian dalam
kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi makanan sehingga
menjadi licin. Pada dinding-dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang
mengatur gerak peristaltik (gerak meremas-remas makanan untuk didorong masuk ke
lambung).
c. Lambung
Lambung adalah kelanjutan
dari kerongkongan, lambung berbentuk seperti kantung dan dapat menampung
makanan kira-kira 1 hingga 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot
polos yang terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan otot memanjang, lapisan otot
melingkar, dan lapisan otot menyerong.
Gambar bagian-bagian lambung
Lambung terbagi menjadi 3
(tiga) bagian yaitu, kardiak, yaitu
bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan, fundus yaitu bagian lambung tengah dan pilorus, yaitu bagian bawah lambung yang berbatasan dengan usus dua
belas jari (duodenum). Di dalam lambung makanan dicerna secara mekanik dan
kimiawi, kontraksi otot-otot pada lambung mengaduk makanan (bolus) secara
mekanik dan mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan kelenjar-kelenjar
yang terdapat di sebelah dalam lambung. Getah lambung akan mencerna makanan
secara kimiawi, zat-zat yang terkandung dalam getah lambung antara lain:
1) Asam
lambung (HCl), yang berfungsi mematikan bakteri yang ikut masuk dengan makanan
dengan cara mengasamkan lambung (menurunkan pH 1-3), mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin, mengubah sifat protein, serta mengubah kelarutan
garam mineral.
2) Enzim pepsin, berfungsi
mengubah kaseinogen menjadi kasein (protein susu)
3) Enzim lipase, berfungsi
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, walaupun enzim lipase yang
dihasilkan di lambung sangat sedikit.
4) Hormon gastrin, berfungsi
mengaktifkan enzim tripsinogen untuk membentuk enzim tripsin.
5) Mukus, berupa lendir yang
berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung (HCl).
Setelah
melalui pencernaan mekanik dan kimiawi makanan (bolus) menjadi bubur yang
disebut kimus (bubur usus). Kimus
kemudian akan terdorong masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
d. Usus
Halus
Usus halus merupakan
kelanjutan dari lambung, usus halus merupakan saluran berkelok- kelok yang
memiliki panjang sekitar 6 – 8 meter. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan
(ileum). Di usus terjadi pencernaan secara kimiawi.
1) Usus
Dua Belas Jari (duodenum)
Dalam usus dua belas jari
bermuara pada dua saluran yaitu saluran pankreas dan kantong empedu. Kantong
empedu berisi cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk
mengemulsikan lemak, selain itu cairan empedu juga dapat menetralkan asam
klorida dalam kimus (makanan dari lambung), serta menghentikan aktivitas
pepsin. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung beberapa jenis
enzim seperti amilase, lipase, dan tripsinogen. Enzim amilase berfungsi untuk
mengubah lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan gliserol (setelah lemak
diemulsikan oleh cairan empedu).
2) Usus
Kosong (jejenum)
Di dalam usus kosong, makanan
mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus.
Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut.
a) Enterokinase,
berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b) Laktase, berfungsi mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
c) Maltase, berfungsi mengubah
maltosa menjadi dua molekul glukosa.
d) Disakarase, berfungsi
mengubah disakarida menjadi monosakarida.
e) Peptidase, berfungsi
mengubah polipeptida menjadi asam amino.
f) Lipase, berfungsi mengubah
lemak (trigliserida) menjadi gliserol dan asam lemak.
g) Erepsin, berfungsi mengubah
dipeptida atau pepton menjadi asam amino
h) Sukrase, berfungsi mencerna
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3) Usus
Penyerapan (ileum)
Di dalam usus penyerapan
banyak terdapat lipatan yang disebut vili
atau jonjot usus. Vili memperluas permukaan usus sehingga penyerapan zat
makanan menjadi lebih optimal. Zat makanan yang berupa asam amino, glukosa,
vitamin, mineral, serta air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili yang
kemudian akan diangkut menuju hati melalui pembuluh darah. Sementara itu, zat
makanan berupa asam lemak dan gliserol akan diangkut melalui pembuluh kil yaitu
pembuluh getah bening (limfe).
Bagian-bagian
usus halus
e. Usus
Besar (Kolon)
Bahan
makanan hasil pencernaan dari usus halus kemudian masuk ke dalam usus besar
yang memiliki diameter lebih besar. Usus besar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian
yaitu kolon naik (ascending colon), kolon
datar (transverse colon), dan kolon
turun (descending colon). Daerah
persambungan antara usus besar dan usus halus adalah usus buntu atau sekum dan
pada ujung sekum terdapat umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah
putih yang berperan dalam imunitas.
Kolon
berfungsi mengatur kadar air sisa-sisa makanan, bila kadar air pada sisa
makanan terlalu benyak maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan
tersebut, sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar
akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan.
Di
dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang dapat membusukan
sisa-sisa makanan menjadi kotoran (feses), pembusukan menjadikan feses lunak
dan mudah dikeluarkan. Pada saat terjadi pembusukan terhadap sisa-sisa zat
makanan yang dibantu bakteri escherichia coli mampu menghasilkan vitamin K.
Selanjutnya dengan gerakan peristaltik feses terdorong sedikit demi sedikit ke
akhir dari saluran pencernaan yaitu rektum dan anus.
Gambar
usus besar dan bagian-bagiannya
f. Rektum
dan Anus
Rektum merupakan kantung
yang menampung feses dan di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air. Sedangkan
anus merupakan lubang tempat terjadinya defekasi atau pengeluaran sisa-sisa zat
makanan.
Defekasi diawali dengan
terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat adanya rangsang yang disebut
refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas konstraksi rektum dan
otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi melalui anus.
2. Gangguan pada
sistem pencernaan
Beberapa kelainan dan penyakit yang
dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan manusia antara lain.
a. Gastritis,
yaitu peradangan pada bagian mukosa lambung.
b. Diare, yaitu gangguan
penyerapan air di usus besar sehingga
ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.
c. Parotitis, yaitu penyakit
gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air
ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak.
d. Ulkus (radang lambung),
yaitu peradangan pada dinding lambung yang disebabkan produksi HCl lambung
berlebih.
e. Xerostomia, adalah penyakit
pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi
mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
f. Kolik, yaitu rasa sakit
yang berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus sangat
kuat.
g. Konstipasi, yaitu sulit
buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak.
h. Apendisitis, yaitu
peradangan pada apendiks (umbai cacing) sebagai akibat dari infeksi oleh
bakteri.
i. Disfagia, yaitu kerusakan
lambung karena alkohol dan racun.
j. Enteritis, yaitu peradangan
pada usus halus atau pada usus besar yang disebabkan bakteri.
k. Kolitis, yaitu peradangan
pada usus besar yang gejala-gejalanya berupa kram perut, konstipasi, dan
pendarahan.
l. Pankreatitis, yaitu
rusaknya jaringan pankreas dan nekrosis jaringan lemak di sekitarnya.
Selain
penyakit dan kelainan diatas terdapat juga banyak penyakit dan kelainan yang
menyerang sistem pencernaan manusia
C. Sistem
Pencernaan Hewan Memamah Biak (Ruminansia)
Sistem pencernaan hewan
memamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala
(retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus
besar, rektum, dan anus, contoh hewan memamah biak adalah sapi. Hewan memamah
biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk menjepit dan
memotong makanan. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak
menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik. Di antara gigi seri dan
geraham terdapat ruang yang disebut diastema.
Saat makanan di mulut
(biasanya berupa rumput) dicampur dengan air liur oleh gigi seri dengan bantuan
lidah. Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan menuju rumen melalui
kerongkongan. Makanan disimpan di dalam rumen kemudian menuju ke retikulum. Di
dalam retikulum, makanan dicerna secara kimiawi dan mekanik untuk dibentuk
menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Pada waktu istirahat, gumpalan-gumpalan kecil
itu akan dikeluarkan lagi ke dalam mulut. Gumpalan-gumpalan kecil itu akan
dimamah lagi oleh gigi geraham dan dicerna secara kimiawi oleh enzim selulosa
menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa akan diubah menjadi asam organik, CO2,
dan CH4.
Makanan yang sudah dicerna
kedua kalinya ini akan masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam
omasum, makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk ke dalam abomasum.
Abomasum merupakan lambung sebenarnya. Di dalam abomasum, makanan dicerna
secara kimiawi oleh enzim-enzim. Enzim-enzim ini dihasilkan oleh bakteri dan
hewan Ciliata yang bersimbiosis dengan hewan memamah biak. Mikroorganisme
tersebut umumnya menghasilkan enzim selulase untuk menghancurkan selulosa.
Pada proses seelanjutnya,
sari-sari makanan akan masuk ke usus halus dan diserap oleh kapiler-kapiler
darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa-sisa makanan, bakteri, dan hewan
Ciliata masuk ke usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.
Saluran
pencernaan pada hewan memamah biak
0 komentar :
Posting Komentar