Senin, 15 April 2013

MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN



A. Makanan dan Fungsinya bagi Manusia

Makanan mempunyai peranan penting bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dan juga berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Makanan yang sehat adalah makanan yang higienis serta mengandung kadar gizi yang seimbang. Berbagai zat yang terkandung dalam makanan adalah karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, serta air.

1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat pada bahan-bahan makanan seperti padi, jagung, gandum, ubi-ubian, kentang dan sagu. Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), dan dapat dikelompokan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Jenis-jenis makanan yang mengandung karbohidrat

Karbohidrat memiliki beberapa fungsi antara lain:
a. Merupakan sumber energi utama dimana setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4,1 kalori.
b. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia yang lain, misalnya lemak dan protein.
c. Komponen penyusun gen dalam inti sel.
d. Membantu proses penyerapan kalsium.
e. Menjaga keseimbangan antara asam dan basa.

Pencernaan karbohidrat di dalam tubuh yaitu dengan hidrolisis di mulut, lambung, dan usus, dimulut kelenjar air liur mengeluarkan saliva yang mengandung enzim amilase yang mengubah amilum menjadi sakarida sederhana, di lambung karbohidrat dalam makanan ditampung, disimpan, dan dicampur dengan asam lambung, lendir dan pepsin, sedangkan di usus halus terdapat enzim amilase yang memecah amilum menjadi monosakarida.

Hasil akhir metabolisme karbohidrat berupa glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan monosakarida lainnya. Senyawa-senyawa tersebut kemudian diserap melalui dinding usus halus dan dibawa ke hati oleh darah, di hati fruktosa dan galaktosa diubah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa akan mengalami dua proses dalam, pertama glukosa akan beredar bersama aliran darah untuk memenuhi kebutuhan energi sel-sel tubuh, kedua jika terdapat kelebihan glukosa maka glukosa tersebut akan diubah menjadi glikogen dengan bantuan hormon insulin. Hal ini untuk menjaga keseimbangan gula darah. Glikogen kemudian disimpan dalam hati dan jika sewaktu-waktu dibutuhkan, glikogen akan diubah kembali menjadi glukosa dengan bantuan hormon adrenalin.

Glukosa merupakan sumber energi utama dalam tubuh. Dan untuk dapat menghasilkan energi, glukosa harus mengalami proses oksidasi. Prosesnya sendiri berlangsung bertahap, mulai dari glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor elektron.

2. Protein
Protein ada yang bersumber dari bahan-bahan makanan hewani seperti daging, ikan, susu, telur, dan keju. Serta dari bahan makanan nabati seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan kedelai.

Jenis jenis makanan yang mengandung protein

Protein merupakan suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), nitrogen(N), oksigen (O), serta kadang-kadang juga mengandung unsur fosfor (P) dan sulfur (S). Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino dimana terdapat berbagai jenis asam amino yang membentuk rantai panjang melalui ikatan peptida, yaitu ikatan antara gugus karboksilat satu asam amino dengan gugus amin asam amino lain yang ada disampingnya. Asam amino yang membentuk rantai panjang ini disebut protein (polipeptida).

Asam amino terbagi menjadi 3 jenis yaitu asam amino esensial (asam amino yang berasal dari luar tubuh dan tidak dapat disintesis oleh sel), asam amino nonesensial (asam amino yang dapat disintesis dalam tubuh), dan asam amino semi esensial (asam amino yang dapat menghemat pemakaian asam amino lainnya).

Tabel Jenis-jenis asam amino

Protein memiliki beberapa fungsi penting bagi tubuh antara lain:
a. Menyediakan energi bagi tubuh dimana 1 gram protein dapat menghasilkan 4.1 kalori.
b. Untuk mendorong pertumbuhan, perbaikan, serta pemeliharaan bagian struktur tubuh seperti sel, jaringan, hingga organ.
c. Memacu berbagai reaksi kimia dan biologis dalam tubuh (biokatalisator)
d. Dapat mensintesis berbagai substansi penting seperti hormon, enzim, dan antibodi.
e. Berperan dalam sistem buffer (penyangga pH) yang efektif.

Pencernaan protein dimulai dari organ lambung dengan melibatkan enzim pepsin yang dapat aktif pada suasana asam (pH 2-3). Di dalam lambung protein kemudian diubah menjadi proteosa, pepton, dan polipeptida,dan setelah memasuki usus halus akan dicerna oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan peptidase. Tripsin dan kimotripsin akan memecah molekul protein menjadi polipeptida kecil. Setelah itu enzim peptidase akan melepaskan asam amino yang kemudian diabsorpsi usus halus untuk masuk ke pembuluh darah yang sebagian menuju ke hati dan sebagian digunakan oleh jaringan dan sebagian lain mengalami proses pelepasan gugus amin di hati.

Protein tidak dapat disimpan dalam tubuh, dan apabila terjadi kelebihan protein maka protein tersebut akan dirombak kembali menjadi senyawa yang mengandung unsur N seperti NH3 (amonia) dan NH4OH (amonium hidroksida), serta senyawa yang tidak mengandung unsur N akan disintesis ulang menjadi bahan baku karbohidrat dan lemak.

Kekurangan protein dalam tubuh akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyakit kwashiorkor yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan gangguan saraf serta penyakit busung lapar.

3. Lemak
Lemak yang bersumber dari bahan makanan hewan disebut lemak hewani seperti daging, susu, mentega, telur, keju, dan ikan segar. Sedangkan lemak yang berasal dari tumbuhan disebut lemak nabati seperti kelapa, kemiri, zaitun, advokad, dan kacang tanah.

Makanan yang mengandung banyak lemak

Unsur-unsur yang membentuk lemak antara lain karbon(C), hidrogen (H), oksigen (O), serta sering muncul juga unsur fosfor (P) dan nitrogen (N). Lemak merupakan makromolekul dan jika dihidrolisis (dipecah), lemak akan menghasilkan tiga molekul asam lemak dan satu molekul gliserol (trigliserida). Berdasarkan komposisi kimia senyawa-senyawa lemak dibagi menjadi lemak sederhana, campuran, dan derivat lemak.

Tabel Jenis-jenis lemak


Tabel Jenis-jenis asam lemak

Lemak memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh antara lain:
a. Merupakan penghasil energi tertinggi dimana 1 gram lemak dapat menghasilkan 9,3 kalori.
b. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
c. Pelindung tubuh dari suhu rendah.
d. Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
e. Salah satu bahan penyusun membran sel.
f. Salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin.
g. Salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati), dan hormon seks (khusus untuk kolesterol)

Pencernaan lemak terjadi di mulut, lambung, dan usus halus. Pencernaan lemak di mulut oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh kelenjar Ebner’s yang terdapat pada permukaan dorsal lidah, enzim lipase ini sering dikenal dengan enzim lipase lingual, sedangkan pencernaan lemak di lambung oleh enzim lipase, tapi seringkali kurang memiliki peranan penting.

Pencernaan lemak terutama terjadi di usus halus dengan bantuan enzim lipase yang berfungsi menghidrolisis (memecah) lemak. Di dalam usus halus lemak merangsang pengeluaran hormon kolesistokinin yang menyebabkan kantong empedu mengeluarkan cairan empedu yang akan menuju duodenum, cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan(memecah) lemak menjadi berukuran lebih kecil sehingga enzim lipase dapat menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monogliserida (gliserida tunggal). Asam lemak dan monogliserida akan diabsorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus halus dengan cara difusi pasif. Selanjutnya keduanya akan diubah kembali menjadi lemak (trigliserida) dan kemudian lemak akan diangkut menuju ke hati.

4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang berasal dari berbagai macam sumber bahan makanan. Vitamin diperlukan tubuh untuk memperlancar metabolisme dan sebagai komponen organik enzim yang disebut ko-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yaitu vitamin yang larut dalam air dan lemak, vitamin tidak dapat disintesis di dalam tubuh kecuali vitamin K. Kebutuhan tubuh akan vitamin dalam jumlah yang relatif sedikit, walaupun begitu kebutuhan terhadap vitamin harus tetap terpenuhi. Kekurangan vitamin dapat mengakibatkan penyakit defisiensi yang disebut avitaminosis.

Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam air


Tabel Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak

5. Mineral
Mineral merupakan substansi anorganik yang pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral dibagi menjadi dua golongan yaitu unsur makro (makroelemen) dan unsur mikro (mikroelemen). Unsur makro diperlukan tubuh dalam jumlah banyak seperti kalsium, natrium, kalium, magnesium, fosfor, dan belerang. Sedangkan unsur mikro diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit seperti seng, mangan, tembaga, dan kobalt.

Tabel Jenis-jenis mineral

6. Air
Tubuh manusia memerlukan kurang lebih 2,5 liter air setiap harinya dan dapat dipenuhi dengan air minum, makanan, sayuran, dan buah. Keseimbangan air dalam tubuh diatur oleh kelenjar hipofisis, kelenjar anak ginjal, dan kelenjar tiroid. Air merupakan komponen penting dalam metabolisme sel, selain itu air memiliki fungsi antara lain sebagai pelarut berbagai jenis makanan dan vitamin, medium reaksi kimia dalam tubuh, mengangkut sisa metabolisme keluar tubuh, menjaga tekanan osmotik dalam sel, serta mengangkut makanan ke jaringan tubuh.


B. Sistem Pencernaan Manusia dan Gangguannya.

Sistem pencernaan pada manusia berfungsi untuk memecah makanan menjadi sari-sari makanan yang kemudian diserap oleh tubuh. Proses pencernaan makanan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan serta kelenjar pencernaan, dan berdasarkan prosesnya pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam berikut:

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang berukuran besar menjadi berukuran lebih kecil.

Organ-organ pencernaan pada manusia

Makanan mengalami proses pencernaan mulai dari dalam mulut sampai pengeluaran sisa-sisa makanan dari hasil pencernaan. Proses-proses ini meliputi ingesti (pemasukan makanan ke dalam mulut), mastikasi (proses memamah atau pengunyahan oleh gigi), deglutisi (proses menelan makanan), digesti (proses pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim), absorpsi (proses penyerapan dalam usus), dan defekasi (pengeluaran sisa makanan). Pada manusia dan beberapa jenis hewan terdapat perbedaan dalam sistem pencernaannya.

1. Sistem Pencernaan Makanan
Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang dibutuhkan dalam proses pencernaan. Kelenjar pencernaan terdapat pada air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan hati.

a. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke tubuh melalui mulut, dimulut makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah.

Bagian-bagian Mulut

1) Gigi
Pada manusia gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi dapat memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil, sehingga membantu enzim dalam mencerna makanan dengan cepat dan efisien. Gigi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu mahkota gigi (corona) yang merupakan bagian yang tampak diluar, mahkota gigi dilapisi email yang merupakan struktur terkeras dari tubuh. Di dalam email terdapat tulang gigi yang tersusun atas zat dentin.

Leher gigi yaitu bagian gigi yang terlindung di dalam gusi dan membatasi mahkota gigi dan akar gigi. Akar gigi yaitu bagian gigi yang tertanam di dalam rahang dan dilapisi semen gigi (sementum). Di bagian dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa yang berisi pembuluh darah dan serabut saraf.

Berdasarkan bentuknya, gigi pada orang dewasa terdiri dari gigi seri (dens insisivus) berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk memotong makanan, gigi taring (dens caninus) berjumlah 4 buah yang berfungsi merobek makanan, gigi geraham depan (premolar) berjumlah 8 buah yang berfungsi untuk mengunyah makanan, dan gigi geraham belakang (molar) berjumlah 12 buah. Pada anak-anak yang mempunyai gigi susu yang terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham depan.

2) Lidah
Dalam mulut lidah memiliki beberapa fungsi antara lain membantu proses menelan dan mencampur makanan dalam mulut. Lidah juga berfungsi sebagai alat perasa atau pengecap makanan karena terdapat banyak reseptor perasa, lidah juga mengatur letak makanan dalam mulut. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir (mukosa).

Bagian-bagian Lidah

3) Kelenjar Ludah (Glandula Salivalis)
Terdapat tiga kelenjar ludah yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Kelenjar ludah memproduksi ludah atau air liur (saliva). Air liur mengandung enzim ptialin (amilase) yang dapat mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida), selain itu air liur juga berfungsi membasahi makanan, membunuh mikroorganisme, mencegah mulut dari kekeringan, dan bertindak sebagai buffer (penyangga pH).

b. Kerongkongan (Esofagus)
Pada ujung kerongkongan yaitu setelah rongga mulut terdapat daerah yang disebut faring, pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis yang berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada saat menelan makanan saluran udara ditutup oleh epiglotis dan sebaliknya terbuka saat menghirup napas.

Bagian-bagian Kerongkongan

Kerongkongan merupakan saluran panjang dan tipis yang menghubungkan rongga mulut dan faring menuju ke lambung, dan menjadi jalan bagi makanan yang telah dicerna. Di bagian dalam kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi makanan sehingga menjadi licin. Pada dinding-dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerak peristaltik (gerak meremas-remas makanan untuk didorong masuk ke lambung).

c. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari kerongkongan, lambung berbentuk seperti kantung dan dapat menampung makanan kira-kira 1 hingga 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan otot memanjang, lapisan otot melingkar, dan lapisan otot menyerong.

Gambar bagian-bagian lambung

Lambung terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu, kardiak, yaitu bagian atas lambung yang berbatasan dengan kerongkongan, fundus yaitu bagian lambung tengah dan pilorus, yaitu bagian bawah lambung yang berbatasan dengan usus dua belas jari (duodenum). Di dalam lambung makanan dicerna secara mekanik dan kimiawi, kontraksi otot-otot pada lambung mengaduk makanan (bolus) secara mekanik dan mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan kelenjar-kelenjar yang terdapat di sebelah dalam lambung. Getah lambung akan mencerna makanan secara kimiawi, zat-zat yang terkandung dalam getah lambung antara lain:

1) Asam lambung (HCl), yang berfungsi mematikan bakteri yang ikut masuk dengan makanan dengan cara mengasamkan lambung (menurunkan pH 1-3), mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin, mengubah sifat protein, serta mengubah kelarutan garam mineral.

2) Enzim pepsin, berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein (protein susu)

3) Enzim lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, walaupun enzim lipase yang dihasilkan di lambung sangat sedikit.

4) Hormon gastrin, berfungsi mengaktifkan enzim tripsinogen untuk membentuk enzim tripsin.

5) Mukus, berupa lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung (HCl).

Setelah melalui pencernaan mekanik dan kimiawi makanan (bolus) menjadi bubur yang disebut kimus (bubur usus). Kimus kemudian akan terdorong masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.

d. Usus Halus
Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung, usus halus merupakan saluran berkelok- kelok yang memiliki panjang sekitar 6 – 8 meter. Usus halus terdiri dari 3 bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum). Di usus terjadi pencernaan secara kimiawi.

1) Usus Dua Belas Jari (duodenum)
Dalam usus dua belas jari bermuara pada dua saluran yaitu saluran pankreas dan kantong empedu. Kantong empedu berisi cairan empedu yang dihasilkan oleh hati dan berguna untuk mengemulsikan lemak, selain itu cairan empedu juga dapat menetralkan asam klorida dalam kimus (makanan dari lambung), serta menghentikan aktivitas pepsin. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung beberapa jenis enzim seperti amilase, lipase, dan tripsinogen. Enzim amilase berfungsi untuk mengubah lemak (trigliserida) menjadi asam lemak dan gliserol (setelah lemak diemulsikan oleh cairan empedu).

2) Usus Kosong (jejenum)
Di dalam usus kosong, makanan mengalami pencernaan kimiawi oleh enzim yang dihasilkan dinding usus. Enzim-enzim yang dihasilkan dinding usus sebagai berikut.
a) Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b) Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
c) Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa.
d) Disakarase, berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
e) Peptidase, berfungsi mengubah polipeptida menjadi asam amino.
f) Lipase, berfungsi mengubah lemak (trigliserida) menjadi gliserol dan asam lemak.
g) Erepsin, berfungsi mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
h) Sukrase, berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

3) Usus Penyerapan (ileum)
Di dalam usus penyerapan banyak terdapat lipatan yang disebut vili atau jonjot usus. Vili memperluas permukaan usus sehingga penyerapan zat makanan menjadi lebih optimal. Zat makanan yang berupa asam amino, glukosa, vitamin, mineral, serta air akan diserap oleh kapiler darah dalam vili yang kemudian akan diangkut menuju hati melalui pembuluh darah. Sementara itu, zat makanan berupa asam lemak dan gliserol akan diangkut melalui pembuluh kil yaitu pembuluh getah bening (limfe).

Bagian-bagian usus halus

e. Usus Besar (Kolon)
Bahan makanan hasil pencernaan dari usus halus kemudian masuk ke dalam usus besar yang memiliki diameter lebih besar. Usus besar terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu kolon naik (ascending colon), kolon datar (transverse colon), dan kolon turun (descending colon). Daerah persambungan antara usus besar dan usus halus adalah usus buntu atau sekum dan pada ujung sekum terdapat umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Kolon berfungsi mengatur kadar air sisa-sisa makanan, bila kadar air pada sisa makanan terlalu benyak maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan tersebut, sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan.

Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang dapat membusukan sisa-sisa makanan menjadi kotoran (feses), pembusukan menjadikan feses lunak dan mudah dikeluarkan. Pada saat terjadi pembusukan terhadap sisa-sisa zat makanan yang dibantu bakteri escherichia coli mampu menghasilkan vitamin K. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik feses terdorong sedikit demi sedikit ke akhir dari saluran pencernaan yaitu rektum dan anus.

Gambar usus besar dan bagian-bagiannya
                                                                                   
f. Rektum dan Anus
Rektum merupakan kantung yang menampung feses dan di rektum tidak lagi terjadi penyerapan air. Sedangkan anus merupakan lubang tempat terjadinya defekasi atau pengeluaran sisa-sisa zat makanan.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat adanya rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian akibat adanya aktivitas konstraksi rektum dan otot sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi melalui anus.


2.  Gangguan pada sistem pencernaan
Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem pencernaan manusia antara lain.

a. Gastritis, yaitu peradangan pada bagian mukosa lambung.

b. Diare, yaitu gangguan penyerapan air di usus  besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.

c. Parotitis, yaitu penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi bengkak.

d. Ulkus (radang lambung), yaitu peradangan pada dinding lambung yang disebabkan produksi HCl lambung berlebih.

e. Xerostomia, adalah penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.

f. Kolik, yaitu rasa sakit yang berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus sangat kuat.

g. Konstipasi, yaitu sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak.

h. Apendisitis, yaitu peradangan pada apendiks (umbai cacing) sebagai akibat dari infeksi oleh bakteri.

i. Disfagia, yaitu kerusakan lambung karena alkohol dan racun.

j. Enteritis, yaitu peradangan pada usus halus atau pada usus besar yang disebabkan bakteri.

k. Kolitis, yaitu peradangan pada usus besar yang gejala-gejalanya berupa kram perut, konstipasi, dan pendarahan.

l. Pankreatitis, yaitu rusaknya jaringan pankreas dan nekrosis jaringan lemak di sekitarnya.

Selain penyakit dan kelainan diatas terdapat juga banyak penyakit dan kelainan yang menyerang sistem pencernaan manusia

C.  Sistem Pencernaan Hewan Memamah Biak (Ruminansia)

Sistem pencernaan hewan memamah biak terdiri atas mulut, kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar, rektum, dan anus, contoh hewan memamah biak adalah sapi. Hewan memamah biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik. Di antara gigi seri dan geraham terdapat ruang yang disebut diastema.

Saat makanan di mulut (biasanya berupa rumput) dicampur dengan air liur oleh gigi seri dengan bantuan lidah. Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan menuju rumen melalui kerongkongan. Makanan disimpan di dalam rumen kemudian menuju ke retikulum. Di dalam retikulum, makanan dicerna secara kimiawi dan mekanik untuk dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan kecil. Pada waktu istirahat, gumpalan-gumpalan kecil itu akan dikeluarkan lagi ke dalam mulut. Gumpalan-gumpalan kecil itu akan dimamah lagi oleh gigi geraham dan dicerna secara kimiawi oleh enzim selulosa menjadi glukosa. Selanjutnya, glukosa akan diubah menjadi asam organik, CO2, dan CH4.

Makanan yang sudah dicerna kedua kalinya ini akan masuk ke omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik kemudian masuk ke dalam abomasum. Abomasum merupakan lambung sebenarnya. Di dalam abomasum, makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim. Enzim-enzim ini dihasilkan oleh bakteri dan hewan Ciliata yang bersimbiosis dengan hewan memamah biak. Mikroorganisme tersebut umumnya menghasilkan enzim selulase untuk menghancurkan selulosa.

Pada proses seelanjutnya, sari-sari makanan akan masuk ke usus halus dan diserap oleh kapiler-kapiler darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa-sisa makanan, bakteri, dan hewan Ciliata masuk ke usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.

Saluran pencernaan pada hewan memamah biak
 








0 komentar :

Template by : kendhin x-template.blogspot.com