A. Bahan Anorganis
1.
Air
Di dalam sel, air terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk
bebas dan bentuk terikat. Air dalam bentuk bebas mencakup 95% dari total air di
dalam sel. Umumnya air berperan sebagai pelarut dan sebagai medium dispersi
sistem koloid. Air dalam bentuk terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam
sel (De Robertis et al., 1975).
Fungsi Air :
a. Pelarut berbagai zat organik dan
anorganik, misalnya berbagai jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta
berbagai jenis vitamin.
b. Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul besar
seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air merupakan medium
dispersi dari sistem koloid protoplasma.
c. Air merupakan media transpor berbagai zat yang terlarut atau
yang tersuspensi untuk berdifusi atau bergerak dari suatu bagian sel ke
bagian sel yang lain.
d. Air merupakan media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis
yang berlangsung di dalam sel.
e. Air digunakan untuk mengabsorbsi panas dan mencegah
perubahan temperatur yang drastis di dalam sel. Ini penting bagi hewan homoterm
(berdarah panas, suhu tetap), yakni hewan-hewan yang tak bergantung suhunya
kepada suhu lingkungan. Misanya, aves dan mamalia, jika suhu sel naik, misalnya
Karena makhluk itu baru mengadakan aktivitas besar suhu sel
memanas,.panas ini kembali diturunkan sehingga suhu tetap seperti semula. Untuk
itu perlu membuang panas berlebih dengan cara berpeluh atau penganginan.
f. Hidrolisa. Ion-ion H dan OH dari air akan bersenyawa dengan
pecahan atau gugusan molekul bahan organis complex, sehingga terjadi bahan yang
bersusunan molekul sederhana.
g. Menciptakan selaput air, selaput air perlu ada pada
permukaan berbagai saluran dan ronggga untuk mempermudah difusi lewat
membrane sel.
2.
Gas
Ada 4 macam gas yang terdapat dalam sel :
1. Oksigen (O2),
masuk ke dalam sel lewat pernafasan. Di udara beas terdapat 21 %, di air
sekitar 0,5%. Fungsi air adalah oksidasi zat makanan sehingga timbul energi.
2. Karbondioksida (CO2),
berupa ampas oksidasi. Kadar kandungan di udara sebesar 0,04%. BAgi tumbuhan,
gas ini sebagai bahan mentah bersama air untuk sintesa karbohidrat dalam proses
fotosintesis.
3. Nitrogen ( N2), bagi sel, gas ini tak terpakai meskipun masuk bersama
gas pernafasan. Unsur nitrogen baru bisa diikat oleh sel kalau sudah dalam
ikatan ion nitrat (NO3-), meski sebagian kecil
makhluk juga ada yang memprgunkan dalam bentuk ion ammonium (NH4-).
Beberapa bakteri tanah dapat mempergunakan gas nitrogen bebas di alam sebagai
sumber energy, lalu mengubahnya menjadi nitrit sampai nitrar.
4. Amonia (NH3),
ampas metabolism protein dalam sel ini sangat beracun bagi sel, maka dari itu
harus dikeluarkan atau dinetralkan untuk sementara waktu sebelum
diekskresikan. Ada sel yang mengubahnya jadi asam urat. Setelah di ekskresikan
, bakteri tanah dapat mengubah derivate ammonia ini jadi nitrat kembali yang
dapat digunakan oleh tumbuhan untuk mensintesis protein
3.
Garam Mineral
a. Ca, Paling banyak terdapat dalam sel, terutama pada tulang
dan gigi. Ionnya terdapat dalam cairan tubuh, penting untuk koagulasi darah,
kegiatan jantung, otot, saraf dan kepermeabelan membran.
b. Mg, sebanyak 70% bergabung dengan Ca dan P dalam garam
tulang. Membina klorofil.
c. Na, Komponenutama kation cairan interseluler. Bersama C dan
HCO3- mengatur perimbangan asam-basa tekanan
osmosis cairan tubuh.
d. K, Komponen utama kation cairan
intraseluler(plasma sel). Terdapat juga dalam cairan interseluler karena
mempengaruhi kegiatan otot, terutama otot jantung. Dalam sel mengatur
peimbangan asam-basa dan juga menahan air dalam sel (tekanan osmosis).
e. P, Kebanyakan bergabung dalam tulang dan gigi (80%). 10%
lagi bergabung dengan protein, lipid dan karbohidrat, dan 0% tersebar dalam
berbagai komponen kimia lain seperti asam inti. Pamat penting sebagai transfer
energy dalam ikatan ATP-ADP, sintesa dan lisis bebadai zat.
f. S, ikut membina protein dalam sel bersama unsur-unsur
pokok lain : C, H, O, N. Membina gugus –SH pada co-enzim A reaksi pernafasan
jaringan. Berbagai bahan yang di produksi sel pun mengandung S, seperti
heparin, insulin, vitamin B, asam lipoid dalam tulang tulang rawan.
g. Cl, Sebagai komponen garam dapur (NaCl). Perlu untuk perimbg
kadar air dan tekanan osmosis. Juga untuk perimbangan asam-basa. Dalam lambung
untuk membentuk HCl, activator pepsinogen.
h. Fe, untuk pernafasan seluler. Hemoglobin, myogobin dan
cyotochrom mengandung Fe. Terdapt juga dalam berbagai enzim.
i. Cu, membina beberapa enzim atau beperan untuk
activator. Untuk sintesa Hb perlu kehadiran Cu. Fungsi lainnya adalah,
pembentukan tulang.
j. Mn, Aktivator beberapa enzim.
k. Zn, berperan atau ikut membina beberapa macam enzim dan
hormon. Terdapat dalam insulin.
l. F, Terdapat pada tulang dan gigi
B.
Bahan Organis
1.
Karbohidrat
Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas
atom-atom C, H, dan O. Perbandingan antara molekul H dan O adalah 2:1. Jadi
memiliki rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:
Ribosa=C6H10O5
Glukosa=C6H12O6
Sukrosa=C12H22O11
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul rendah hingga berat molekul besar. Berbagai senyawa tersebut dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
Ribosa=C6H10O5
Glukosa=C6H12O6
Sukrosa=C12H22O11
Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul rendah hingga berat molekul besar. Berbagai senyawa tersebut dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
a)
Monosakarida
Monosakarida sering disebut gula sederhana adalah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi bentuk yang lebih sedrhana.
Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat
dikelompokkan berdasarkan kandungan atom karbonya, yaitu
Triosa=(C3H6O3)
Tetrosa=(C4H8O4)
Pentosa=(C5H10O5)
Heksosa=(C6H12O6)
Tetrosa=(C4H8O4)
Pentosa=(C5H10O5)
Heksosa=(C6H12O6)
Macam-macam monosakarida :
- Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula
anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah,
sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa
memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir
pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam
proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam
tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
- Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula
buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan
glukosa, C6H12O6, namun strukturnya berbeda.
- Galaktosa, tidak
terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi
terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
- Manosa, jarang terdapat di dalam makanan.
Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah
untuk membuat roti.
- Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua
bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai
sumber energi.
b)
Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan
kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang
menggabungkan kedua unit monosakarida disebut ikatan glikosida, dan dibentuk
jika gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang
kedua.
Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau berbeda bila
mengalami hidrolisis, misalnya:
Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa
Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa
c)
Polisakarida
Polisakarida atau glikan tersusun atas unit-unit gula yang
panjang. Polisakarida dapat dibagi menjadi dua kelas utama yaitu
homopolisakarida dan
heteropolisakarida. Homopolisakarida yang mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis monosakarida, sedangkan heteropolisakarida bila mengalami hidrolisis sempurna menghasilkan lebih dari satu jenis monosakarida.
heteropolisakarida. Homopolisakarida yang mengalami hidrolisis hanya menghasilkan satu jenis monosakarida, sedangkan heteropolisakarida bila mengalami hidrolisis sempurna menghasilkan lebih dari satu jenis monosakarida.
Beberapa Contoh polisakarida :
a.
Amilum (pati) terdiri atas 20-30
unit sakarida. Terdapat dalam sel tumbuhan.
b.
Selulosa (zat kayu) terdiri atas
3000 sakarida. 50 % tubuh tumbuhan terdiri atas selulosa yang membentuk dinding
sel.
c.
Glikogen, polisakarida yang terdapat
khusus pada sel hewan, glikogen pada hewan terdiri atas 8-20 polimer glukosa
Fungsi Karbohidrat adalah :
a. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi
tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyak didapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori.
b. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono
dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula
yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat
kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2
c. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein
terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
d. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak
sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat,
aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
2.
Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam
karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam
lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH),
asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH),
dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul
gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan
R3–COOH adalah molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Nama lazim dari
lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril
yang diikuti oleh nama asam lemak.
Molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam lemak.
Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak
penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:
1. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh,
yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa
ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.
2. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh,
yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat
Penggunaan Lemak dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari
Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan,
di antaranya sebagai berikut.
a. Sumber energi bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai
cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya
energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
b. Bahan pembuatan mentega atau margarinLemak atau minyak dapat
diubah menjadi mentega atau margarin dengan cara hidrogenasi.
c. Bahan pembuatan sabun
3.
Protein
Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam
amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen diantara gugus a-karboksil
asam amino dengan gugus amino dari asam amino yang lain. Ikatan di antara asam
amino disebut ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan
ikatan peptida disebut polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu
atau sejumlah rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan
hingga jutaan residu asam amino.
Ada 3 golongan protein :
a. Protein sederhana, mengandung asam-asam amino atau
derivatnya dan jika dihidrolisis menghasilkan asam amino saja, contoh :
Albumin, globulin, albuminoid.
b. Protein gabungan, selain asam-asam amin mengandung golngan
prsthetis, contoh : casein, hemoglobin lipoprotein.
c. Protein tambahan, berasal dari perombakan sebagaian (tak
sempurna) protein, contoh : protesa, pepetida dan pepton.
4. Asam Inti
Molekul yang lebih besar dari protein, polimer nukleotida.
Nukleotida terdiri atas rangkaian gula, fosfat dan basa N. Satu nukleotida
terdiri atas 3 untaian gula, fosfat dan basa N. Ada 2 macam asam inti :
a. DNA(deoxyribose nucleic acid)
Pada DNA unsur fosfatnya, PO4-3,
gulanya deoxyribose dan basa-Nnya adalah adenin, tiamin, guanin, dan citosin.
Pada makhluk tak berinti dan jamur, DNA itu tunggal, tak berpasangan. Pada
makhuk berinti kecuali jamur, sepasang.
DNA membina sebagian besar gen. Sisanya gen itu terdiri dari
protein. Dapat dsebut bahan genetis (sifat keturunan) gen itu ialah DNA
sendiri. DNA dibina atas puluhan sampai ribuan nukleotida.
b. RNA (ribose nuclec acid)
Pada DNA unsur fosfatnya, PO4-3,
gulanya ribose dan basa-Nnya adalah adenin, uracil, guanin, dan
citosin.Terdapat bantak pada plasma, sedikit dalam nukleotida. RNA selalu
tunggal, tak berpasangan.
RNA ada 3 macam :
1) RNA-m (m = messenger)
RNA-m terbentuk saat diperlukan, untuk mensintesa sejenis
protein. Disebut messenger karena ia pembawa perintah, kabar, dari gen untuk
melakukan sintesis protein itu.
2) RNA-t (t = transfer)
RNA-t terdapat selalu dalam plasma, dan larut. Disebut juga
RNA larut. Terdiri dar polimer nukleotida yang pendek, berpilin, sehingga
Nampak seperti double helix. Pada waktu sintesa protein, RNA-t berjabatan
dengan 3 titik basa RNA-m dalam ribosom. Dalam berjabatan itu basa-basanya
berpsaangan, seperi perpasangan basa itu pada DNA double helix, hanya T diganti
U. jadi A-U, G-C. Ujung lain RNA-t itu melekat asam amino. Karena ada 20 macam
asam amino untuk mensintesa protein, RNA-t pun ada 20 macam, masing-masing
membawa asam amino tertentu, yang ditandai oleh susunan 3 titik basa.
3) RNA-r ( r = ribosam)
Terdapat dalam ribosom. Jika sintesa protein berlangsung,
RNA-m melekat stengkup dengan RNA-r itu dalam ribosom. RNA-r, seperti RNA-t
sudah selalu berda dalam ribosom.
5.
Enzim
Komponen Penyusun Enzim
Berdasarkan komponen penyusunnya, enzim dibedakan menjadi :
a. Enzim protein sederhana terdiri atas protein
b. Enzim protein konjugasi, terdiri atas protein dan non
protein
Enzim terdiri atas :
a. Apoenzim (protein), yaitu bagian yang relatif tidak tahan
panas (termolabil) atau mudah berubah serta bersifat nonaktif
b. Non protein = kofaktor yaitu bagian yang relatif tahan
panas (100oC) sampai beberapa lama (termostabil)
Kofaktor terdiri atas :
- Metaloenzim (ion anorganik) seperti Zn, Fe, Mn, Ca, Co, Cu,
K
- Koenzim (senyawa organik) seperti tiamin, riboflavin,
piridoksin, niasi, biotin, NAD, FAD, NADP
Sifat-sifat Enzim :
1) Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut
bereaksi
2) Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º
C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil
3) Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap
melekat pada enzim
4) Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator,
reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang
5) Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel
(ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase
6) Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah,
meskipun adajuga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase,
meng-katalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O —————> Asam lemak + Gliserol
Lemak + H2O —————> Asam lemak + Gliserol
7) Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian
yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan substrat tertentu
8) Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein tambahan yang disebut kofaktor
6.
Vitamin
Vitamin (bahasa
Inggris: vital amine, vitamin)
adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa
Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi
kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A,
C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam
pantotenat, biotin, vitamin
B6, vitamin
B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya
dapat memproduksi vitamin
D dan vitamin
K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan
vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal
tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh
melalui suplemen
makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat
pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam
jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan
istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin
A maka kita akan mengalami kerabunan.
Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh
7.
Hormon
hormon adalah zat kimia yang dilepaskan
oleh sel atau kelenjar di salah satu bagian tubuh yang mengirimkan pesan yang
mempengaruhi sel-sel di bagian lain dari organisme. Hanya sejumlah kecil hormon
diperlukan untuk mengubah metabolisme sel. Pada intinya, itu adalah utusan
kimia yang mengangkut sinyal dari satu sel ke sel lainnya. Semua organisme
multiselular memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell
untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat
protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.
Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan
memengaruhi ekspresi
genetik sel atau mengubah aktivitas protein
selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan
perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi
dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus
reproduksi pada hampir semua organisme
multiselular.
8.
Antibodi
Antibodi (bahasa
Inggris: antibody, gamma globulin)
adalah glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel
plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Sistem imunitas manusia ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Antibodi dapat ditemukan pada darah atau kelenjar tubuh vertebrata lainnya, dan digunakan oleh sistem
kekebalan tubuh untuk mengidentifikasikan dan
menetralisasikan benda asing seperti bakteri dan virus. Molekul antibodi beredar di dalam pembuluh
darah dan memasuki jaringan tubuh melalui proses peradangan. Mereka terbuat dari sedikit struktur dasar yang disebut rantai.
Tiap antibodi memiliki dua rantai
berat besar dan dua rantai ringan.
0 komentar :
Posting Komentar