A. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin
yaitu ‘populus’ yang berarti rakyat atau penduduk. Populasi sendiri memiliki
pengertian sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah pada waktu
tertentu. Dalam ilmu biologi populasi dikemukakan untuk
menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme tersebar luas di
muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan
perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah. Individu-
individu yang hidup disuatu tempat tertentu dan antara sesamanya dapat
melakukan perkawinan sehingga dapat mengadakan pertukaran informasi genetik
dinyatakan sebagai satu kelompok atau disebut dengan populasi. Contoh populasi
adalah populasi manusia yang bisa diartikan sebagai sekumpulan atau sekelompok
manusia yang hidup pada daerah tertentu seperti desa atau kota. Contoh lain
yaitu Populasi Ayam domestik yang dapat diartikan sebagai kumpulan atau
sekelompok ayam domestik pada suatu tempat seperti peternakan ayam.
B. Ciri - ciri Populasi
Populasi memiliki dua ciri yaitu ciri
- ciri biologi dan ciri- ciri statistik. Berikut penjelasannya.
1. Ciri - ciri Biologi
Ciri - ciri biologis merupakan ciri
- ciri yang dimiliki oleh individu - individu yang membangun populasi itu
sendiri. Berikut ciri - ciri biologi.
a.
Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang
konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b. Ontogenetik,
mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua
= senessens, dan mati)
c. Dapat dipengaruhi
oleh dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan lingkungan.
d. Terdapat hereditas
e. Terintegrasi oleh
faktor- faktor hereditas (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah
kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi). Persistensi
dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunan untuk
waktu yang lama.
2. Ciri - ciri Statistik
Ciri - ciri statistik merupakan ciri
- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada individu, melainkan merupakan
hasil perjumpaan dari ciri - ciri individu itu sendiri, antara lain:
a. Kerapatan
(kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi
seperti natalitas dan mortalitas.
b.
Sebaran (agihan, struktur) umur
c. Komposisi genetik
(“gene pool” = genangan gen)
d. Dispersi (sebaran
individu intra populasi)
C. Parameter Utama Populasi
1.
Natalitas
Merupakan kemampuan suatu populasi untuk bertambah dan meningkatkan jumlahnya, melalui produksi individu baru seperti kelahiran atau ditetaskan dari telur melalui aktifitas perkembangan. Natalitas biasanya dinyatakan dalam bentuk angka atau laju yang didapatkan dari jumlah individu baru yang dihasilkan dibagi dengan waktu atau jumlah individu baru per satuan waktu.
Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain:
a. Fertilitas
Fertilitas adalah tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalam populasi, dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah anak yang dilahirkan atau jumlah telur yang ditetaskan.
b. Fekunditas
Fekunditas adalah tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.
Dalam ekologi dikenal dua macam natalitas yaitu natalitas
maksimum dan natalitas ekologi atau yang sesungguhnya.
a. Natalitas Maksimum
Natalitas maksimum disebut juga
natalitas mutlak atau natalitas fisiologis merupakan produksi maksimun
individu-individu baru secara teoritis dalam keadaan yang ideal dimana faktor
fisiologis ditiadakan. Ini merupakan ketetapan untuk suatu populasi tertentu.
Untuk keperluan praktis, natalitas
maksimum dapat diduga dengan metode-metode percobaan. Misalnya hasil rata-rata
biji tertinggi yang dicapai dalam suatu seri percobaan suatu jenis tanaman,
dalam kondisi lengkap, temperatur yang terbaik serta pemupukan yang baik dapat
diambil sebagai natalitas maksimum.
Natalitas maksimum dapat memberikan
gambaran atau ukuran untuk membandingkan dengan natalitas ekologi yang
sebenarnya. Misalnya ada suatu pernyataan tentang natalitas populasi tikus
misalnya 6 ekor untuk setiap tikus betina per tahun, ini berarti dapat lebih
bila kondisi lingkungan tikus itu maksimum. Natalitas maksimum juga merupakan
ketetapan, dalam membentuk persamaan-persamaan untuk mengukur atau meramalkan
kecepatan pertambahan di dalam suatu populasi.
b. Natalitas Ekologi
Natalitas ekologi yaitu pertambahan populasi di bawah
kondisi lingkungan yang spesifik atau sesungguhnya. Natalitas ini berbeda
dengan Natalitas maksimun yang meniadakan faktor fisiologis.
2. Mortalitas
Mortalitas dapat diartikan sebagai
tingkat kematian individu-individu dalam populasi. Mortalitas merupakan
kebalikan dari natalitas (kelahiran). Seperti natalitas, mortalitas dapat
dinyatakan sebagai individu yang mati dalam kurun waktu tertentu dalam
populasi. Mortalitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu mortalitas ekologik dan
minimun.
a. Mortalitas ekologi
Mortalitas ekologi yaitu mortalitas yang direalisasikan atau
matinya individu di bawah kondisi lingkungan tertentu.
b. Mortalitas minimum
Mortalitas minimum yaitu mortalitas dalam kondisi lingkungan
yang ideal, optimum dan mati semata - mata karena usia tua.
C. Densitas ( Kepadatan Populasi )
Densitas atau kepadatan populasi
adalah ukuran besarnya suatu populasi yang berhubungan dengan satuan ruang atau
area yang umumnya diteliti dan dinyatakan dalam jumlah (cacah) individu dan
biomasa persatuan luas, persatuan isi (volume) atau persatuan berat pada medium
lingkungan yang ditempati. Contohnya terdapat 50 individu tikus sawah per
hektar, 200 pohon per hektar hutan, 3 ton udang per hektar luas permukaan
tambak, atau 50 individu kutu daun per daun. Kepadatan Populasi juga digunakan untuk mengetahui populasi
yang sedang berubah (berkurang atau bertambah) pada saat tertentu dan biasanya
dihubungkan dengan variabel waktu. Contoh, jumlah burung yang terlihat setiap
jam.
Pengaruh populasi
terhadap komunitas dan ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan
jumlahnya atau kepadatan populasinya. Contohnya bila ditemukan seekor ikan
gabus di dalam 1 hektar kolam ikan mas tidak akan menarik perhatian pemilik
kolam tersebut, hal ini tentu akan berubah jika terdapat 100 ekor ikan gabus
dalam kolam tersebut, pasti akan menarik perhatian pemilik kolam ikan mas
karena tentu ini akan berpengaruh pada hasil akhir dari ikan mas. Kepadatan
populasi dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Kerapatan Kotor (kasar) yaitu
jumlah kepadatan per satuan ruang total atau areal seluruhnya
b.
Kerapatan ekologi atau kerapatan
jenis yaitu jumlah kepadatan per satuan ruangan habitat (ruang atau tempat
atau volume yang tersedia, yang benar-benar dapat ditempati oleh populasi).
D. Penyebaran Individu Dalam Populasi
Pola penyebaran (Dispersi) secara umum
dapat dibagi menjadi 3 Macam yaitu :
1. Acak (Random)
Merupakan pola persebaran dimana kehadiran suatu individu
tidak mempengaruhi atau dipengaruhi individu lainnya. Penyebaran secara
acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat seragam
dan tidak ada kecendrungan untuk berkelompok. Pada pola sebaran ini
peluang suatu individu untuk menempati sesuatu situs dalam area yang di tempati
adalah sama, yang memberikan indikasi bahwa kondisi lingkungan bersifat
seragam.
Contoh : laba-laba serigala yang muncul dimana saja. Kutu beras, remis
dalam lumpur. Hal ini terjadi karena lingkungan sangat homogen.
2.
Teratur (Seragam, Unity)
Merupakan persebaran seragam; pola persebaran dalam ruang
dimana jarak individu dan pengamatannya teratur antara satu dengan yang
lainnya. Pola sebaran ini terjadi apabila diantara individu-individu dalam
populasi terjadi persaingan yang keras atau ada antagonisme positif oleh adanya
teritori-teritori terjadi penjarakan yang kurang lebih merata. Pola sebaran
teratur ini relatif jarang terdapat di alam. Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila
kompetisi antar individu sangat hebat atau ada organisme positif yang mendorong
pembagian ruang yang sama. Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola
yang paling umum ddalam populasi dan hampir merupakan aturan apabila dipandang
dari sudut individu. Akan tetapi harap diperhatikan bahwa penyebaran
berkelompok mendekati acak.
3. Mengelompok (Teragregasi, Clumped)
Merupakan pola sebaran yang relatif paling umum terdapat di
alam pengelompokan itu sendiri dapat terjadi oleh karena perkembangbiakan,
adanya atraksi sosial dan lain-lain. Penyebaran secara berkelompok terutama disebabkan
oleh respon dari organisme terhadap perbedaan habitat secara lokal, respon dari
organisme terhadap perubahan cuaca musiman, akibat dari cara atau proses
produksi/regenerasi, sifat-sifat organisme dengan organ vegetatifnya yang
menunjang untuk terbentuknya kelompok atau koloni. Kecendrungan organisme untuk
berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni
Contoh
: semut, rayap.