Bunga (Flos) merupakan
modifikasi dari batang dan daun. Bunga adalah struktur reproduksi seksual pada
tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae). Pada bunga
terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga mengandungi
organ-organ tumbuhan, dan fungsinya ialah untuk menghasilkan biji-biji melalui
pembiakan. Untuk tumbuhan-tumbuhan yang bertaraf lebih tinggi, biji-biji
merupakan generasi yang berikut, dan bertindak sebagai cara yang utama untuk
penyebaran individu-individu sesuatu spesies secara luas. Selepas persenyawaan,
sebagian daripada bunga itu akan berkembang menjadi buah yang mengandungi
biji-biji.
Bunga memiliki sifat-sifat
yang menarik yaitu bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya,
warnanya, dan ada tidaknya kandungan zat lain. Thevetia ini merupakan bunga
tunggal, yang memiliki tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum),
hiasan bunga (perianthium) yang berupa kelopak (kalyx) dan tajuk bunga atau
mahkota (corolla), alat kelamin jantan (androecium) dan alat kelamin betina
(gynaecium).bunga tanaman ini merupakan bunga lengkap atau bunga sempurna (flos
completus).
Berdasarkan alat kelaminnya
bunga thevetia termasuk bunga banci atau berkelamin dua (hemaphroditus) yaitu
bunga yang padanya terdapat benangsari maupun putik dan termasuk bunga berumah
satu (monoecus). Kelopak daunnya berlekatan (gamosepalus), mahkotanya berbentuk
lonceng. Mahkota panjangnya kira-kira 6-7 cm, sebelah atas melebar sekali,
sisik mahkota 5 dihubungkan oleh deretan rambut. Taju tepi lebar, bulat telur
miring terbalik. Bentuk dasar bunganya seperti cawan, daun-daun kelopakdan
tajuk bung duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi. Benang
sarinya pada tajuk bunga, bagiannya terdapat ruang sari, penghubung ruang sari
dan tangkai ruang sari. Memiliki tangkai sari (filamentum), kepala sari
(anthera). Kepala sari dan kepala putik tersembunyi di bawah sisik. Ruang putik
tidak bertaji sedang kepala putik tebal, dengan ujung berbentuk kerucut. Bunga
ini selalu ada tiap tahun, berwarna kuning, bunga dalam anak payung yang
gundul, di ujung atau berhadapan daun. Kelopak tinggi 1-1,3 cm, taju runcing.
A.
Jumlah Bunga
dan Tata Letaknya pada Suatu Tumbuhan
Pada suatu tumbuhan
adakalanya hanya terdapat satu bunga saja, misalnya bunga coklat ataupun yang
lainnya. Akan tetapi umumnya pada suatu tumbuhan dapat ditemukan banyak bunga.
Tumbuhan yang hanya menghasilkan satu bunga saja dinamakan tumubuhan berbunga
tunggal (flanta uniflora), sedangkan tumbuhan berbunga banyak (flanta multiflora).
Jika suatu tumbuhan hanya
mempunyai satu bunga saja biasanya bunga itu terdapat pada ujung batang, jika
bunganya banyak, dapat sebagian bunga-bunga tadi terdapat dalam ketiak daun dan
sebagian pada ujung batang atau cabang-cabang.
Jadi menurut tempatnya pada
tumbuhan bunga dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Bunga pada ujung batang (flosterminalis), misalnya bunga
coklat (zephyrantus rosea lindl), kembang merak (caesalpinia phulcerrima
swariz).
2) Bunga di ketiak daun (flos lateralis), misalnya pada kembang
sepatu (hibiscus rosasinensis) dan kembang telang (citoria ternatea).
Selain itu pada suatu
tumbuhan dapat dilihat bahwa bunga yang besar jumlahnya itu dapat :
- Terpencar atau terpisah
(flores sporsi), misalnya pada kembang sepatu
- Berkumpul membentuk suatu
rangkaian dengan susunan beranekaragam. Suatu rangkaian bunga dinamakan pula
yakni bunga majemuk (anthotaxis atau inflorescentia) misalnya pada kembang
merak.
Bunga
Majemuk
Suatu bunga majemuk harus
dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah bunga di ketiaknya. Pada
suatu cabang dengan sejumlah bunga di ketiak jelas kelihatan, bahwa diantara
bunga-bunganya sendiri yang terdapat pada cabang itu terdapat daun-daun biasa
yang berguna untuk berasimilasi. Pada suatu bunga majemuk sumbu yang mendukung
bunga-bunga yang telah berkelompok itu tidak lagi berdaun, atau jika ada
daunnya, daun-daun tadi telah mengalami metamorphosis dan tidak lagi berguna
sebagai alat untuk asmilasi. Walupun demikian menurut kenyataanya seringkali
tidak mudah untuk membedakan suatu bunga majemuk dari cabang yang mempunyai
bunga-bunga di ketiak daunnya.
Pada suatu bunga majemuk
lazimnya dapat dibedakan bagian-bagiannya sebagai berikut:
A) Bagian-bagian yang
bersifat seperti batang atau cabang
a. Ibu tangkai bunga
(pedunculus, pedunculus communis atau rhacis), yaitu bagian yang biasanya
merupakan terusan batang atau cabanag yang mendukung bunga majemuk tadi. Ibu
tangkai ini dapat bercabang dan cabang-cabangnya lagi dapat bercabang dapat
pula sama seklai tidak bercabang.
b. Tangkai bunga
(pedicellus), yaitu cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
c. Dasar bunga
(receptaculum), yaitu ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga
lainnya.
B) Bagain-bagian yang
bersifat seperti daun
a. Daun-daun pelindung (bractea), yaitu bagian-bagian yang
seperti daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai
bunganya.
b. Daun tangkai (bracteola), yaitu satu atau dua daun kecil
yang terdapat pada tangkai bunga. Pada tumbuhan biji belah (dicotiledonae)
biasa nya terdapat dua daun tangkai yang letaknya tegak lurus pada bidang
median, sedang pada tumbuhan bijitunggal (monocotiledonae) hanya terdapat satu
daun tangkai dan letaknya di dalam bidang median, di bagian atas bunga.
c. Seludang bunga (spatha), yaitu daun pelindung
yang besar yang seringkali menyelubungi seluruh bunga majemuk waktu belum
mekar, misalnya terdapat pada bunga kelapa (cocos nucifera) L.).
d. Daun-daun pembalut (bractea involucralis) yaitu sejumlah
daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran, terdapat misalnya pada
bunga matahari (helianthus annuus L).
e. Kelopak tambahan (epicalix) yaitu bagian-bagian bunga
serupa daun yang berwarna hijau, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di
bawah kelopak misalnya pada bunga kembang sepatu.
f. Daun-daun kelopak
g. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
h. Daun-daun tenda bunga (tepalae), jika kelopak dan mahkota
sama bentuk dan warnanya.
i. Benang-benang sari (stamina)
j. Daun-daun buah (carpella)
Telah dikemukakan tadi
diatas bahwa pada bunga majemuk dapat mengadakan percabangan dapat pula tidak.
Ibu tangkai bunga yang tidak dapat bercabang dan tidak berdaun seringkali
dinamakan sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara
percabangan yang macam-macam. Selain dari itu jumlah cabang panjangnya
dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang tadi, berpengaruh
pula terhadap urut-urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga
majemuk. Bertalian pada sifat-sifat diatas bunga majemuk dapat dibedakan dalam
dua golongan Yaitu bunga majemuk tak terbatas dan bunga majemuk terbatas.
B.
Bagian-bagian
Bunga
Bunga pada umumnya
mempunyai bagian-bagian berikut:
1) Tangkai bunga
(pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas berdifat batang, padanya
seringkali terdapat daun-daun peralihan, yaitu bagian-bagian yang meyerupai
daun, berwarna hiajau seakan-akan merupakan peralihan dari daun biasa ke hiasan
bunga.
2) Dasarbunga
(receptaculum), yaitu ujung tangkai yang sering melebar, dengan ruas-ruas yang
amat pendek, sehingga daun-daun yang telah menglami metamorphosis menjadi
bagian-bagian bunga yang duduk amat rapat satu sama lain, bahkan biasanya lal
tampak duduk dalam satu lingkaran.
3) Hiasan bunga
(perianthum), yaitu bagian bunga yang merupakan penjelmaan daun yang masih
tampak berbentuk lembaran dengan tulang-tulang atau urat-urat yang masih jelas.
Biasanya hiasan bunga dapat dibedakan dalam dua bagian yang masing-masing duduk
dalam satu lingkaran. Bagian-bagian hiasan bunga umumnya tersusun dalam dua
lingkaran yakni:
- Kelopak (kalix), yaitu
bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau dan
sewaktu bunga masih kuncup merupakan selubungnya, yang melindungi kuncup tadi
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar. Kelopak terdiri atas beberapa daun
kelopak (sepale).
- Tajuk bunga atau mahkota
bunga (corolla), yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam,
biasanya tidak berwarna hijau lagi. Warna bagian inilah yang lazimnya yang
merupakan warna bunga. Mahkota bunga terdiri atas sejumlah daun mahkota (petale),
yang seperti halnya dengan daun-daun kelopak dapat berlekatan atau tidak.
Pada suatu bunga seringkali
tidak kita dapati hiasan bunganya. Bunga yang demikian dinamakan bunga
telanjang (flos nudus), misalnya pada patikan (euphorbia hirta) atau hiasan
bunga tadi tidak dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkotanya., dengan lain
perkataan kelopak dan mahkota sama, baik bentuk maupun warnanya. Hiasan bunga
yang demikian sifatnya dinamakan tenda bunga (perigonium), yang terdiri atas
sejumlah daun tenda bunga (tepala), misalnya pada kembang sungsang (gloriosa
superba L.), lilla gereja (lillium longiflorum thumb).
4) Alat-alat kelamin jantan
(androecium), bagian ini sesungguhnya merupakan metamorphosis daun yang
menghasilkan serbuk sari. Androecium terdiri atas sejumlah benang sari
(stamen). Pada benang-benang sarinya dapat pula bebas atau berlekatan, ada yang
tersusun dalam satu lingkaran adapula yang dalam dua lingkaran. Bahwasanya
bagian ini merupakan penjelmaan daun, masih dapat terlihat misalnya pda bunga
tasbih (canna hibrida hort), yang benag sarinya mandul berbentuk
lembaran-lembaran menyerupai daun-daun mahkota.
5) Alat-alat kelamin betina
(gynaecium) yang pada bunga merupakan bagian yang biasanya disebut putik
(pistillum), juga putik terdiri atas metamorphosis daun yang disebut daun buah
(carpella). Pada bunga dapat ditemukan satu atau beberapa putik, dan setiap
putik dapat terdiri atas beberapa daun buah, tetapi dapat pula hanya terdiri
atas satu daun buah.
Melihat bagian-bagian yang
terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya tidak diperhitungkan) maka bunga dapat dibedakan
dalam:
a. Bunga lengkap atau bunga
sempurna (flos completus), yang dapat terdiri atas: 1 lingkaran daun-daun
kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari
dan 1 lingkaran daun-daun buah.
b. Bunga tidak lengkap atau
bunga tidak sempurna (flos incompletus), jika salah satu bagian hiasan bunganya
atau alat kelaminnya tidak ada. Jika bunga tidak mempunyai hiasan bunga, maka
bunga itu disebut telanjang (nudus), jika hanya mempuanyai salah satu dari
kedua macam alat kelaminnya, dinamakan berkelamin tunggal (unisexualis).
C.
Kelamin Bunga
Seperti telah diuraikan
diatas, bunga biasanya mempunyai dua macam alat kelamin, dan justru alat-alat
itulah yang sesungguhnya merupakan bagian bunga dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan atau calon tumbuhan baru. Berdasarkan alat-alat kelamin yang
terdapat pada masing-masing bunga dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Bunga banci atau
berkelamin dua (hermaphroditus), yaitu bunga yang padanya terdapat benang dari
(alat kelamin jantan) maupun putik (alat kelamin betina). Bunga ini seringkali
dinamakan pula bunga sempurna atau bunga lengkap karena biasanya pun jelas
mempunyai hiasan bunga yang terdiri atas kelopak dan mahkota, misalnya bunga
terung (solanum melongena).
2) Bunga berkelamin tunggal
(unisexual), jika pada bunga ini hanya terdapat salah satu dari kedua macam
alat kelaminnya.
0 komentar :
Posting Komentar