Tanaman merupakan organisme autotrof. Mereka seluruhnya
hidup dalam lingkungan anorganik, mengambil CO2 dari atmosfer dan air serta mineral dari tanah. Fisiologi
tumbuhan adalah ilmu yang membahas proses-proses yang terjadi di dalam tubuh
tumbuhan pada tingkatan molekuler dan seluler. Fisiologi Tumbuhan telah ada
sangat lama, tetapi tidak bersamaan dengan adanya manusia maupun dimulainya
pertanian. Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi
William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave sering
disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa buku teks berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara
mengajarnya yang cemerlang di Leiden.
Fisiologi tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa cabang
sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasannya yaitu :
1. Fisiologi
tanaman yaitu Cabang fisiologi ini mengkaji proses proses metabolisme pada
tanaman budidaya, jadi tidak termasuk tumbuhan yang tergolong monera, protista
dan fungi, serta tumbuhan tingkat tinggi yang tidak dibudidayakan.
2. fisiologi lepas
panen yaitu Cabang fisiologi tumbuhan ini menelaah tentang proses fisiologi
yang terjadi pada organ hasil setelah organ tersebut dipanen. reaksi reaksi
yang terjadi umumnya bersifat katabolik, yakni penguraian senyawa senyawa
bermolekul besar (atau lebih kompleks) seperti pati, selulosa, protein, lemak
dan asam nukleat menjadi senyawa senyawa yang bermolekul kecil (atau yang lebih
sederhana strukturnya). Usaha usaha untuk memanipulasi laju reaksi katabolik
yang terjadi untuk tujuan memperpanjang kesegaran organ hasil merupakan manfaat
utama dan menjadi tujuan dari telaah fisiologi lepas panen.
3. Ekofisiologi
yaitu membahas pengaruh faktor faktor lingkungan terhadap berbagai proses
metabolisme tumbuhan, mencakup pengaruh positif dan negatif bagi tumbuhan dan
kepentingan manusia.
4. fisiologi benih
yaitu Mempelajari proses perkecambahan benih, melibatkan berbagai tahapan dan
proses yang mengikutinya.
Peran Fisiologi
Tumbuhan
Fisiologi tumbuhan merupakan salah satu cabang biologi
yang mempelajari tentang proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh tumbuhan
yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup. Selanjutnya menurut Dardjat
(1996: 01), “Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari proses, fungsi dan
aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.”
Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan dapat
lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan
karbondioksida, tumbuhan membutuhkan banyak air, biji berkecambah, tumbuhan
layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh
tumbuhan (Annonimus, 2009).
Selanjutnya team Dosen (2008) menjelaskan bahwa,
“Fisiologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang bentuk
fisik maupun metabolisme sel tumbuhan, dimana baik itu kegiatan intrasel maupun
ekstrasel, dalam hal ini keseluruhan materi fisiologi tumbuhan mencakup sel dan
jaringan pada tumbuhan, termasuk kegiatan fotosintesis, respirasi, food supply,
dan sebagainya.”
Pada dasarnya gejala gejala yang ditampakkan oleh
tumbuhan dapat di jelaskan berdasarkan prinsip kimia dan fisika. Beberapa
proses metabolisme telah dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip prinsip
kimia dan fisika yang terlibat, dimana penjelasan ini telah dapat diterima oleh
para ahli fisiologi tumbuhan. dengan meyakini bahwa bahwa setiap proses
metabolisme pada tumbuhan dapat dijelaskan secara kimia dan fisika, maka jelas
bahwa pengetahuan dasar tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika merupakan
bekal utama untuk mengkaji secara mendalam setiap fenomena fisiologi tumbuhan.
Menurut Salisbury (1995:01), “Fisiologi tumbuhan
sebenarnya merupakan terapan dari fisika dan kimia modern untuk memahami
tumbuhan. Untuk itulah maka kemajuan dalam fisiologi tumbuhan hampir seluruhnya
bergantung pada kemajuan di bidang ilmu fisika dan kimia.”
Organisme yang menjadi sasaran dalam kajian fisiologi
tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan satu sel seperti halnya
bakteri hingga pada tumbuhan tingkat tinggi. Bila dikaitkan dengan 5 kelompok
organisme berdasarkan klasifikasi yang baku, maka fisiologi tumbuhan mengkaji
tentang metabolisme pada organisme yang tergolong monera, sebagian protista
(yakni beberapa jenis ganggang dan lumut), fungi (jamur), dan plantae. Walaupun
demikian pada kenyataannya yang menjadi sasaran utama ahli fisiologi tumbuhan
adalah organisme dari kelompok plantae, terutama ganggang hijau, tumbuhan
berdaun jarum, monokotil dan dikotil.
0 komentar :
Posting Komentar