Organisme yang
terlibat dalam rantai makanan membentuk suatu struktur trofik. Struktur trofik
terdiri atas tingkat-tingkat trofik dimana setiap tingkat trofik merupakan
kumpulan berbagai organisme dengan sumber makanan tertentu. Struktur trofik
pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi. Piramida Ekologi
adalah diagram piramida yang dapat menggambarkan hubungan antara tingkat trofik
satu dengan tingkat trofik lain secara kuantitatif pada suatu ekosistem.
Piramida Ekologi yang terdapat di dalam Laut
Pada piramida
ekologi produsen selalu menempati tingkat trofik pertama atau paling bawah,
selanjutnya konsumen primer menempati tingkat trofik kedua, konsumen sekunder
menempati tingkat trofik ketiga, dan konsumen tertier menempati tingkat trofik
ke empat atau puncak piramida. Terdapat tiga jenis piramida ekologi yaitu
Piramida Jumlah, Piramida Biomassa, dan Piramida Energi.
a.
Piramida jumlah
Piramida Jumlah
pertama kali diperkenalkan oleh Elton pada tahun 1927. Piramida jumlah yaitu
suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada setiap tiap satuan luas
(per m2) dalam tingkat trofik suatu ekosistem. Piramida Jumlah disusun dari
tingkat trofik terendah sampai puncak dan sama seperti piramida yang lain yaitu
produsen, konsumen primer dan konsumen sekunder, dan konsumen tertier.
Piramida Jumlah.
Piramida jumlah
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik
pertama (produsen) lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf
trofik kedua, sementara itu jumlah organisme konsumen sekunder lebih sedikit
dari konsumen primer, serta jumlah organisme konsumen tertier lebih sedikit
dari organisme konsumen sekunder.
Dalam beberapa
kasus Piramida Jumlah dapat juga berbentuk piramida terbalik (atau sebagian
terbalik) yaitu dasar piramida lebih kecil daripada tingkat di atasnya. Kondisi
ini dapat terjadi apabila ukuran tubuh konsumen lebih kecil dari pada ukuran
tubuh produsen.
b.
Piramida Biomassa
Piramida Biomassa
adalah piramida yang pengukurannya didasarkan pada berat dan massa individu
dalam gram berat kering per m2 pada setiap tingkatan trofik pada suatu
ekosistem dalam kurun waktu tertentu. Cara mengukur biomassa, yaitu dengan
mengukur rata-rata berat organisme di setiap tingkat trofik, selanjutnya jumlah
organisme di setiap tingkat trofik diperkirakan. Dalam mengukur biomassa
diambil sedikit sampel untuk menghindari adanya kerusakan habitat, selanjutnya
total seluruh biomassa dihitung. Pengukuran biomassa juga dipengaruhi oleh
faktor iklim, hal ini bisa terjadi akibat suatu spesies dapat mencapai biomassa
paling tinggi pada waktu yang berlainan selama satu tahun yang disebabkan oleh
pergantian musim.
Gambar Piramida Biomassa.
Melalui cara
pengukuran biomassa ini bisa didapatkan informasi yang akurat tentang kondisi
ekosistem. Pada piramida biomassa umumnya massa rata-rata produsen lebih besar
daripada massa rata-rata konsumen, dan bentuk piramidanya menyempit dari dari bagian dasar trofik (produsen)
hingga ke tingkat teratas trofik (karnivor). Pada beberapa ekosistem, misalnya
ekosistem akuatik, bentuk piramida biomassa justru terbalik karena biomassa
konsumen lebih besar daripada biomassa produsen. Sebagai contoh, bila pada
suatu saat dilakukan penimbangan terhadap berat kering plankton dan berat
kering ikan yang hidup pada suatu kolam, maka besar kemungkinan berat kering
ikan lebih besar dibandingkan berat kering plankton.
c.
Piramida Energi
Pada Piramida
Energi penentuan tingkat trofiknya didasarkan pada energi yang dapat
dikeluarkan oleh tiap individu atau organisme yang dinyatakan dalam
kkal/m2/hari. Bentuk piramida energi selalu berbentuk menyempit ke atas.
Pada Piramida
Energi tumbuhan adalah produsen yang memiliki kemampuan untuk menangkap energi
matahari. Ketika proses mengalirnya energi dari satu tingkatan trofik ketingkat
trofik selanjutnya sekitar 80% sampai 90% energi hilang selama proses tersebut
sehingga efisiensi energinya hanya berkisar 5% sampai 20%. Artinya selama proses
perpindahan energi terjadi pengurangan energi pada tingkat trofik yang lebih
tinggi, hal ini karena sebagian besar energi terbuang sebagai panas, seperti
pada proses respirasi serta sebagian dari materi yang dimakan yang tidak dapat
dicerna oleh konsumen sehingga dibuang dalam bentuk feses atau urin yang masih
mengandung energi.
Gambar Piramida Energi
Dari ketiga tipe
piramida ekologi, piramida energi dianggap merupakan model piramida yang
terbaik. Berikut alasannya :
a. Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan
kecepatan metabolisme organisme.
b. Menunjukkan efisiensi ekologi atau
produktivitas ekosistem
c. Dapat memberikan gambaran yang berkaitan
dengan sifat fungsional suatu ekosistem.
0 komentar :
Posting Komentar