Membran sel dikenal juga sebagai Plasmalema disebut sebagai batas
kehidupan karena membatasi sel. Membran sel berupa selaput tipis dengan tebal
antara 5-10 nm (1nm = 1.10-9 m). Apabila diamati dengan mikroskop
cahaya tidak terlihat jelas, tetapi keberadaannya dapat dibuktikan pada waktu
sel mengalami plasmolisis. Bahan
penyusun utama membran adalah lipid dan protein. Membran sel merupakan lapisan
ganda (bilayer) yang terdiri dari lipid dan protein. Model yang digunakan untuk
penyusunan molekul-molekul membran sel adalah model mosaik fluida. Pada model
ini protein membran terdispersi dan secara individual disisipkan ke dalam
bilayer fosfolipid dan hanya daerah-daerah hidrofiliknya yang menonjol cukup
jauh dari bilayernya yang dipaparkan ke air. Membran merupakan mosaik molekul
protein yang terapung pada bilayer fluida yang terdiri dari
fosfolipid-fosfolipid sehingga diistilahkan dengan model mosaik fluida.
Gambar
Struktur Membran Sel
Terdapat dua populasi utama protein
membran. Protein integral umumnya merupakan protein transmembran dengan daerah
hidrofobik yang seluruhnya membentang sepanjang interior hidrofobik membran
tersebut. Daerah hidrofobik protein integral terdiri atas satu atau lebih
rentangan asam amino nonpolar yang biasanya bergulung menjadi heliks-α. Ujung
hidrofilik molekul ini dipaparkan ke larutan aqueous pada kedua sisi membrane.
Protein peripheral tidak tertanam dalam lipid bilayer. Protein ini terikat secara
longgar pada permukaan membrane atau pada bagian protein integral yang
terpapar. Membran sel menjaga komponen-komponen sel tetap terisolasi dari
lingkungan luar. Membran sel juga berfungsi sebagai media komunikasi antara sel
dengan lingkungan. Membran biologi membatasi organel-organel. Di dalam sel,
retikulum endoplasma, kompleks golgi, lisosom, vesicles dan vakuola dikelilingi
oleh membran biologi tunggal. Mitokondria dan nukleus dikelilingi oleh dua
lapis membran. Membran sel terlibat dalam pengaturan aliran material ke dalam
dan keluar sel dan memediasi komunikasi interselular, adhesi dan fungsi-fungsi
lain.
Karbohidrat
pada membran
Pengenalan sel dilakukan dengan cara
memberi kunci pada molekul permukaan. Molekul tersebut seringkali berupa
karbohidrat pada membran plasma. Karbohidrat membran biasanya berupa
oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula. Beberapa
oligosakarida secara kovalen terikat dengan lipid dan membentuk glikolipid.
Sebagian besar oligosakarida terikat secara kovalen dengan protein dan disebut
glikoprotein.
Membran sel bersifat permeable
terhadap ion dan molekul polar spesifik. Substansi hidrofilik menghindari
kontak dengan bilayer lipid dengan cara melewati protein transport yang
melintangi membran.
Berikut beberapa fungsi protein pada
membran sel :
1.
Protein yang membentang membrane memberikan suatu saluran hidofilik
melintasi membrane yang bersifat selektif untuk zat terlarut tertentu.
Hidrolisis ATP dilakukan oleh beberapa protein transport untuk memompa bahan
melintasi membrane secara aktif.
2.
Protein yang berada di dalam membrane mungkin berupa enzim dengan sisi
aktifnya yang dipaparkan ke zat-zat pada larutan sebelahnya.
3.
Protein membran mungkin memiliki tempat pengikatan dengan bentuk
spesifik yang sesuai dengan bentuk-bentuk mesenjer kimiawi, seperti hormone.
Sinyal dapat menyebabkan perubahan konformasi protein yang menyalurkan pesan ke
bagian dalam sel.
4.
Protein membran dari sel-sel bersebelahan mungkin dikaitkan bersama-sama
dalam berbagai bentuk junction.
5.
Beberapa glikoprotein berfungsi sebagai label identifikasi yang secara
khusus dikenali oleh sel lain.
6.
Mikrofilamen atau elemen lain sitoskeleton mungkin terikat ke protein
membran. Hal ini merupakan suatu fungsi yang membantu memperahankan bentuk sel
dan menetapkan lokasi protein membrane tertentu. Protein yang mendekat ke
matriks ekstraseluler dapat mengkoordinasikan perubahan ekstraseluler dan
intraseluler.
Difusi merupakan suatu peristiwa
akibat gerak termal. Gerak termal adalah energi kinetik intrinsik yang dimiliki
molekul. Pada difusi dalam ketiadaan gaya-gaya lain, suatu substansi akan
berdifusi dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya
lebih rendah. Setiap substansi akan berdifusi menuruni gradient konsentrasinya.
Peristiwa difusi desebut transport pasif, karena sel tidak harus mengeluarkan
energi. Gradien konsentrasi itu sendiri merupakan energi potensial yang
mengarahkan difusi. Larutan hipertonik adalah larutan dengan konsentrasi zat
terlarut yang lebih tinggi. Sedangkan larutan dengan zat terlarut lebih rendah
disebut hipotonik. Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang sama disebut
isotonik. Difusi air melintasi membran permeable selektif merupakan suatu
peristiwa osmosis. Air berdifusi melewati membran dari larutan hipotonik ke
larutan hipertonik.
Sebagian protein transport dapat
memindahkan zat terlarut melawan gradient konsentrasinya melintasi membrane
plasma dari satu sisi yang konsentrasi zat terlarutnya kurang ke sisi yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi. Proses ini memerlukan energy dan
disebut transport aktif. Kerja transport aktif dilakukan oleh protein spesifik
yang tertanam dalam membran. ATP menyediakan energy untuk sebagian besar
transport aktif. ATP mentransfer gugus fosfat terminalnya langsung ke protein
transport. Hal ini menyebabkan protein mengubah konformasinya agar bisa
mentranslokasikan suatu zat terlarut yang terikat pada protein ini melintasi
membran.
0 komentar :
Posting Komentar