Dalam sebuah keluarga dimana terdapat
anggota keluarga yaitu bapak dan ibu sebagai orang tua serta anak-anaknya, dan apabila
kita memperhatikan dengan seksama antara orang tua dan anak terdapat kemiripan
atau ciri-ciri yang hampir sama. Hal ini disebabkan sifat yang diwariskan kedua
orangtua kepada anaknya, walaupun demikian tidak ada individu yang benar-benar
identik. Adanya sifat yang hampir sama antara anak dengan orangtuanya
menunjukan adanya peran dari bahan atau materi genetika.
Genetika berasal dari bahasa latin genos yang berarti suku bangsa atau
asal-usul. Jadi genetika sendiri bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana sifat hereditas (keturunan) bisa diwariskan dimana substansi
genetika meliputi materi atau bahan pembawa sifat genetik yaitu kromosom yang
terdiri dari protein dan asam nukleat, asam nukleat sendiri terdiri dari DNA
dan RNA dan pada DNA terdapat gen yang merupakan substansi terkecil yang
menyimpan informasi genetika serta mengatur metabolisme tubuh.
Substansi genetika yang mengatur
metabolisme tubuh.
A. KROMOSOM
Setiap
mahkluk hidup memiliki berjuta-juta sel dan setiap sel memiliki nukleus yang
memiliki inti sel. Dalam nukleus terdapat kromosom. Kromosom merupakan suatu
struktur berbentuk padat yang terdiri dari dua komponen yaitu protein dan asam
nukleat (DNA dan RNA), dimana di DNA terdapat gen yang mengatur metabolisme dalam
tubuh.
Gambar Kromosom, letak
dan bagian-bagiannya.
Istilah
kromosom pertama kali diperkenalkan oleh Weldeyer (1888), kromosom berasal dari
kata Chroma : berwarna, dan Soma : badan, kromosom terlihat dengan
jelas bila diamati dengan mikroskop pada tahap metafase ketika sel mengalami
pembelahan. Proses pengemasan DNA dan protein terjadi pada tahap profase dimana
untai DNA dipintal dalam suatu protein histon menjadi suatu unit yang disebut
nukleosom, nukleosom kemudian bergabung membentuk solenoid yang berbentuk
lipatan-lipatan dan membentuk benang, solenoid yang satu dan yang lainnya
kemudian bergabung membentuk struktur benang halus yang padat yang disebut
kromatin, kromatin mudah menyerap warna.
Pada tahap
selanjutnya benang-benang kromatin merapat, memendek, membesar dan membentuk
struktur kromosom. Protein penyusun kromasom terdiri atas protein histon,
selain itu terdapat juga protein nonhiston. Protein-protein ini menggulung
kromosom menjadi padat dan mempertahankan keutuhan kromatin.
Kromosom
pada organisme prokariotik ada yang hanya berupa RNA saja seperti pada virus
mozaik pada tembakau. Kromosom juga dapat ditemukan hanya berupa DNA saja
misalnya pada virus T.
1. Ukuran
Kromosom
Ukuran
kromosom pada setiap jenis makhluk hidup berbeda-beda, panjang kromosom
berkisar antara 0,2 – 50 mikron dan memiliki diameter 0,2 – 20 mikron. Pada
kromosom manusia panjangnya sekitar 6 mikron, pada tumbuhan kromosom umumnya
berukuran besar dari kromosom hewan dimana kromosom tumbuhan dapat memiliki
panjang 50 mikron dan biasanya semakin panjang kromosomnya maka jumlahnya akan
semakin sedikit.
2. Bagian
dan Struktur Kromosom
Secara umum
kromosom terdiri dari bagian-bagian kromosom yaitu seagai berikut.
a. Kromatid, adalah salah satu bagian dari dua
lengan hasil replikasi dimana kromatid yang berpasangan membentuk kromosom.
b. Kromonema, merupakan tahap awal kromatid yang
merupakan benang-benang spiral yang terlihat selama tahap profase atau seringkali
pada tahap metafase.
c. Kromomer, merupakan struktur manik-manik yang
merupakan akumulasi materi kromatin yang kadang terlihat pada tahap interfase,
merupakan nukleosom dari kromonema .
d. Sentromer, merupakan bagian yang menyempit dan
merupakan daerah pelekukan pada kromosom, pada sentromer terdapat kinetokor
yang merupakan tempat melekatnya benang-benang spindel selama pembelahan inti
dan tempat melekatnya lengan kromosom.
e. Satelit, adalah bagian kromosom yang
berbentuk bulat pada ujung lengan kromatid, satelit biasanya terbentuk karena
adanya pelekukan sekunder di daerah tersebut, satelit tidak selalu ada pada
setiap kromosom.
f. Telomer, adalah bagian terujung kromosom yang
menjaga agar DNA di daerah tersebut tidak terurai.
Berdasarkan pada letak sentromernya
kromosom dapat dibedakan atas empat macam yaitu:
a. Metasentris, sentromer terletak di tengah
kromosom sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan yang sama panjang dan
berbentuk seperti huruf V.
b. Submetasentris, sentromer terletak di submedian
salah satu ujung kromosom, sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan yang
tak sama panjang, lengan yang tak sama panjang mempunyai bentuk seperti huruf
L.
c. Akrosentris, sentromer terletak di bagian
subterminal (dekat ujung kromosom), sehingga kromosom berbentuk lurus seperti
batang dengan satu lengan sangat pendek dan satunya lagi sangat panjang.
d. Telosentris, sentromer terletak di ujung kromosom
sehingga kromosom hanya mempunyai satu lengan. Manusia tidak memiliki kromosom
dalam bentuk ini.
Macam-macam bentuk
kromosom berdasarkan letak sentromernya.
Berdasarkan jumlah sentromernya
kromosom dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Monosentris, adalah kromosom yang hanya memiliki
sebuah sentromer.
b. Disentris, adalah kromosom yang memiliki dua
sentromer.
c. Polisentris, adalah kromosom yang memiliki banyak
sentromer.
1. Tipe
dan Jumlah Kromosom
Dalam sel
tubuh makhluk hidup biasanya kromosom berpasangan yang disebut kromsom homolog
yang bersifat diploid (2n) karena memiliki 2 set kromosom, sedangkan kromosom
dalam sel kelamin tidak berpasangan dan bersifat haploid (n) dengan 1 set
kromosom.
Kromosom
terbagi menjadi 2 tipe yaitu :
a. Autosom (kromosom tubuh), yaitu kromosom
biasa yang tidak berperan dalam menentukan jenis kelamin.
b. Gonosom (kromosom seks), yaitu sepasang
kromosom yang menentukan jenis kelamin, gonosom dibedakan menjadi 2 macam yaitu
kromosom-X dan kromosom-Y.
Dalam setiap nukleus sel manusia
terdapat 46 kromosom atau 23 pasang kromosom, dimana terdiri dari 44 (22
pasang) Autosom, dan 2 (sepasang) gonosom. Penulisan simbol kromosom manusia
yaitu = 44A + XY (atau = 22AA + XY) dengan kromosom pada sel telur 22A + X dan
pada sel sperma 22A + X atau 22A + Y. Pengaturan kromosom berdasarkan panjang,
jumlah, dan bentuk kromosom disebut kariotipe, sedangkan hasil pengaturannya
disebut kariogram.
Kariogram pada Manusia.
Jumlah kromosom dalam satu spesies
sama, tapi berbeda bagi spesies yang lain. Berikut perbedaan jumlah kromosom
dari beberapa organisme.
A. GEN
Istilah Gen
pertama kali diperkenalkan oleh W. Johansen. Seorang ahli dari Amerika bernama
Thomas Hunt Morgan melakukan percobaan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) mengemukakan faktor keturunan yang
dinamakan gen tersimpan dalam lokus(lokasi) di kromosom.
Gen
merupakan unit substansi genetik terkecil yang mengandung informasi genetika
dan merupakan suatu unit instruksi yang mengatur pewarisan sifat yang akan
diturunkan pada suatu organisme. Gen bertanggungjawab mengontrol satu sifat
khusus dan secara kimiawi gen merupakan sepenggal DNA. Genom merupakan total
seluruh informasi genetis yang disimpan dalam DNA.
Gen terletak
dalam lokus kromosom secara teratur pada satu deretan, lokus adalah lokasi yang
diperuntukan bagi gen dalam kromosom, lokus sendiri merupakan istilah yang
diperkenalkan Morgan untuk kromomer. Gen memiliki fungsi antara lain :
1.
Mengatur
perkembangan dan proses metabolisme individu.
2.
Mengandung
informasi genetik yang akan disampaikan dari satu generasi ke generasi
berikutnya.
3.
Mengontrol
pembuatan polipeptida.
Gen biasa dituliskan dalam bentuk
huruf, dimana huruf kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil
untuk gen pembawa sifat resesif.
B. ALEL
Alel berasal
dari bahasa latin allelon yang
berarti bentuk lain. Istilah alel diperkenalkan oleh W. Bateson dan E. R
Saunders. Alel yaitu gen-gen yang terletak bersesuian pada pasangan kromosom
homolog. Alel dapat diartikan sebagai variasi alternatif gen yang menjelaskan
adanya variasi pada pewarisan suatu sifat.
Alel dapat
memiliki fungsi atau sifat yang sama dan saling mendukung atau berlawanan. Alel
yang memiliki sifat yang sama disebut alel homozigot (identik), sedangkan alel
yang memiliki sifat yang tidak sama disebut alel heterozigot. Apabila dalam
lokus yang sama terdapat lebih dari satu alel maka disebut alel ganda.
C. ASAM NUKLEAT
Kromosom
terdiri dari asam nukleat dan protein. Asam nukleat terdiri dari dua macam
yaitu DNA dan RNA.
1. DNA
(Deoxyribonucleic acid)
DNA adalah
materi genetik tempat menyimpan informasi genetik. DNA terdapat di nukleus
(inti) sel yaitu di dalam kromosom, selain itu DNA juga dapat ditemukan di luar
nukleus seperti dalam mitokondria dan sentriol. DNA tersusun atas banyak
nukleotida (polinukleotida),dan setiap nukleotida terdiri dari atas:
a.
Gugusan
gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen).
b.
Asam
fosfat (penghubung dua gugusan gula).
c.
Basa
nitrogen (dari golongan purin yaitu adenin dan guanin, sedangkan dari golongan
pirimidin yaitu sitosin dan timin).
a. Struktur
DNA
Model
struktur DNA pertama kali dikemukakan oleh Jamee Watson dan Francis Crick.
Struktur DNA dibuat berdasarkan hasil analisis foto difraksi sinar X. Struktur
DNA merupakan dua rantai polinukleotida (banyak nukleotida) yang saling
terpilin dan membentuk double helix.
Dalam rantai tersebut, sitosin (C) selalu dihubungkan dengan guanin (G) oleh
tiga ikatan hidrogen, Adenin (A) selalu dihubungkan dengan timin (T) oleh dua
ikatan hidrogen. Hal ini menyebabkan keempat basa nitrogen tidak memiliki
jumlah yang sama dalam suatu DNA, tetapi jumlah adenin akan selalu sama dengan
timin dan jumlah guanin akan selalu sama dengan jumlah sitosin (ketentuan Chargaff).
Susunan
DNA “ Double Helix”
Basa nitrogen membentuk rangkaian
persenyawaan kimia dengan deoksiribosa menjadi suatu molekul yang disebut
nukleosida atau deoksiribonukleosida. Nukleosida ini berperan sebagai prekursor
elementer (unsur awal) untuk sintesis DNA. Akan tetapi, sebelum suatu
nukleosida membentuk suatu molekul DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus
fosfat untuk membentuk suatu nukleotida atau deoksiribonukleotida.
Ket
:
-
Nukleosida
terdiri atas deoksiribosa dan basa nitrogen
-
Nukleotida
terdiri atas nukleosida dengan fosfat
Struktur DNA yang berupa rantai
polinukleotida.
a. Replikasi
DNA
DNA dapat
bersifat heterokatalitik dan autokatalitik. DNA bersifat heterokatalitik karena
mampu membentuk RNA melalui sintesis protein. DNA bersifat autokatalitik karena
dapat melakukan replikasi menghasilkan DNA baru. Ada tiga hipotesis tentang
replikasi DNA.
1)
Replikasi
konservatif, yaitu rantai double helix DNA
lama tetap, kemudian menghasilkan cetakan rantai double helix DNA yang baru.
2)
Replikasi
semikonservatif, yaitu rantai double
helix DNA lama memisahkan diri dan setiap pita tunggal mencetak pita tungga
pasangannya.
3)
Replikasi
dispersif, yaitu rantai Double helix DNA
terputus-putus, kemudian segmen-segmen tersebut akan membentuk segmen baru yang
akan bergabung dengan segmen lama untuk membentuk DNA baru.
Macam-macam Replikasi DNA.
Dari ketiga
hipotesis diatas model replikasi semikonservatif banyak didukung oleh banyak
ahli sebagai hipotesis replikasi DNA yang paling tepat. Beberapa enzim yang
berperan dalam replikasi DNA sebagai berikut.
a.
Helikase,
berfungsi untuk menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai
tunggal mononukleotida.
b.
Polimerase,
berfungsi untuk merangkai rantai-rantai mononukleotida untuk membentuk DNA
baru.
c.
Ligase,
berfungsi untuk menyambung ulir tunggal DNA yang baru terbentuk.
1.
RNA (Ribonucleid Acid)
Selain DNA
sebagian besar makhluk hidup juga memiliki jenis asam nukleat yang lain yaitu
RNA. Kebanyakan RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, dan
memiliki rantai yang lebih pendek dari DNA.
RNA juga dapat
berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. Pada beberapa
organisme seperti pada virus mozaik tembakau (Tobacco Mozaic Virus), dan virus influenza tidak memiliki DNA, maka
peran DNA dapat digantikan RNA. Jadi RNA terbagi menjadi RNA yang dapat
menyimpan informasi genetik dan RNA biasa.
a. Struktur
RNA
Berbeda
dengan DNA dengan dua rantai polinukleotida yang terpilin dan membentuk double helix. RNA memiliki struktur
berupa rantai tunggal polinukleotida yang tersusun atas molekul gula D-ribosa
(pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen dalam RNA terdiri
atas basa purin yang meliputi Adenin (A) dan guanin (G) serta basa pirimidin
yang meliputi urasil (U) dan sitosin (C).
Struktur RNA yang merupakan rantai
tunggal.
a. Tipe
RNA
Ada tiga
tipe RNA sebagai berikut.
1)
rRNA
(Ribosomal RNA) atau ARN Ribosom
rRNA
memiliki fungsi yang penting dalam proses sintesis protein. rRNA dapat mencapai
80% dari jumlah RNA sel. rRNA dibuat didalam nukleus dan terdapat di dalam
sitoplasma. rRNA berfungsi untuk mempermudah perekatan yang spesifik antara
antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein.
2)
mRNA (Messeger RNA)atau ARN Duta
mRNA
dibentuk di dalam nukleus dan berfungsi membawa kode genetik (kodon) dari RNA
ke ribosom.mRNA berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
3)
tRNA (Transfer RNA) atau Rantai
Terpendek
tRNA
terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari m RNA menjadi
asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom. Pada salah satu ujung tRNA
terdapat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Suatu asam amino
tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung
antikodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam
amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
Tabel
perbedaan DNA dengan RNA.
1.
KODE
GENETIK
Telah kita
ketahui DNA adalah materi genetik tempat menyimpan dan membawa informasi
genetik dan informasi genetik tersebut terdapat pada basa nitrogen yang
terdapat dalam DNA. Informasi yang terdapat pada rangkaian basa nitrogen pada
DNA dikenal dengan kode genetik.
Kode genetik
adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan
urutan asam amino pada proses sintesis protein. Informasi pada kode genetik
ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai DNA yang akan menentukan susunan asam
amino. Namun, para ahli genetika memandang bahwa komponen-komponen kode genetik
berupa molekul-molekul mRNA.
Terdapat
empat macam basa nitrogen yaitu Adenin (A), urasil (U), sitosin (C), dan guanin
(G) pada molekul mRNA, dan dari keempat basa nitrogen tersebut dapat disusun
menjadi 64 (enampuluh empat) kombinasi triplet kodon. Kelimpah jumlah ini
dikenal dengan istilah degenerasi atau redundansi.
Kode genetik beberapa Asam Amino
Ket :
U : Urasil Pro : Prolin Cys :
Sistein
C :
Sitosin Thr : Treonin Arg :
Arginin
A :
Adenin Ala : Alanin Ser :
Serin
G :
Guanin Tyr : Tirosin Gly :
Glisin
Phe :
Fenilalanin Term : Kodon terminasi Asp : Asam aspartat
Leu :
Leusin His : Histidin Glu :
Asam glutamat
Ileu :
Isoleusin GluN : Glutamin
Met :
Metionin AspN : Asparagin
Val :
Valin Lys : Lisin
Ser :
Serin Glu : Glutamin
Kode genetik bersifat
degeneratif karena 18 dari 20 macam asam ditentukan oleh lebih dari satu kodon
yang disebut kodon sinonimus. Hanya metionin dan triptofan saja yang memiliki
kodon tunggal.
4.
SINTESIS
PROTEIN
Semua
aktivitas sel dikendalikan oleh aktivitas nukleus (inti sel), pengendalian ini
berkaitan dengan aktivitas nukleus dalam memproduksi protein. Protein ini
merupakan penyusun utama dari semua organel sel maupun dalam penggandaan
kromosom. Protein yang dihasilkan seperti protein struktural yang digunakan
dalam penyusunan membran sel ataupun protein fungsional yang digunakan sebagai
biokatalisator dalam proses sintesis dalam sel seperti enzim.
Protein
merupakan polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino), maka untuk membentuk
suatu protein diperlukan bahan dasar berupa asam amino. Di dalam sel asam amino
dirangkai menjadi polipeptida dengan bantuan enzim tertentu.
Pada saat
sintesis protein terjadi proses penerjemahan gen menjadi urutan asam amino yang
disebut Ekspresi Gen. Ada dua tahap
dalam sintesis protein. Tahap pertama, kode genetik dalam DNA disalin
menghasilkan suatu rantai molekul RNA. Proses ini disebut transkripsi dan
berlangsung di dalam inti sel. Tahap kedua merupakan sintesis polipeptida
dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat pada tahap pertama.
Proses ini disebut translasi.
1. Transkripsi
Sintesis RNA
dari salah satu rantai DNA yang disebut sense (rantai cetakan). Sementara itu,
rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. Transkripsi terdiri
dari tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
a. Inisiasi
(Permulaan)
Inisiasi
dimulai dari promoter. Promoter yaitu daerah DNA tempat melekatnya RNA
polimerase. Suatu promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu
adanya nukleotida yang menunjukan dimulainya sintesis protein (kodon start).
Promoter berfungsi untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan
menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
b. Elongasi
(Pemanjangan)
Elongasi
terjadi saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilihan ganda DNA terbuka secara
berurutan. Enzim RNA polimerisasi menambahkan nulkleotida dari molekul RNA yang
sedang tumbuh di sepanjang rantai DNA. Setelah sintesis RNA selesai, rantai DNA
terbentuk kembali dan molekul RNA baru terlepas dari cetakannya.
c. Terminasi
(Pengakhiran)
Transkripsi
berlangsung hingga DNA polimerase mentranskripsi urutan DNA yang dinamakan
terminator. Terminator adalah urutan DNA yang berfungsi menghentikan
transkripsi (kodon terminasi). Hal ini terjadi pada sel prokariotik, sedangkan
pada sel eukariotik RNA polimerase terus melewati titik terminasi dan setelah
sekitar 10 – 35 nukleotida, RNA yang terbentuk terlepas dari enzim tersebut.
Tahapan pada Transkripsi.
1.
Translasi
Dalam translasi, terjadi
pelekatan antara tRNA dengan asam amino. Tiap asam amino digabungkan dengan
tRNA yang sesuai dengan enzim aminoasil-tRNA sintetase. Ribosom memudahkan
pelekatan yang spesifik antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis
protein. Ada tiga tahap dalam translasi sebagai berikut.
a. Inisiasi
Ribosom
kecil mengikatkan diri pada mRNA dan tRNA inisiator. Ribosom melekat pada salah
satu ujung mRNA. Di dekat pelekatan tersebut terdapat kodon start AUG (yang membawa kode untuk
membentuk asam amino metionin). Kodon ini memberikan sinyal dimulainya proses
translasi.
Inisiasi pada proses
translasi.
b. Elongasi
Selanjutnya
terbentuk asam amino-asam amino yang berikatan dengan metionin. Molekul rRNA
dari ribosom besar berfungsi sebagai enzim. Enzim itu mengkatalis pembentukan
ikatan peptida yang mengabungkan polipeptida ke asam amino yang dibawa tRNA.
Setelah itu tRNA keluar dari ribosom. Ribosom dan mRNA bergerak dengan arah
yang sama, kodon demi kodon. Peristiwa ini berlangsung sampai terbentuk
polipeptida.
Elongasi
pada proses translasi.
c. Terminasi
Elongasi
akan berhenti setelah ribosom mencapai kodon stop. Triplet basa kodon stop
yaitu UAA, UAG, atau UGA. Kodon stop bertindak sebagai sinyal untuk
menghentikan translasi. Selanjutnya, polipeptida yang terbentuk lepas dari
ribosom.
Terminasi pada proses translasi.
2 komentar :
Terima kasih... Postingannya sangat membantu
Sama sama
Posting Komentar