Tulang – tulang pinggul
terdiri dari os koksa, os sakrum, dan os koksigis. Os koksa dapat dibagi
menjadi os ilium, os iskium, dan os pubis. Tulang – tulang ini satu dengan
lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os pubis kanan dan
kiri, disebut simfisis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro- iliaka yang
menghubungkan os sakrum dengan os ilium.Dibawah terdapat artikulasio
sakro-koksigea yang menghubungkan os sakrum (tulang
pinggul) dan
os koksigis(tulang tungging).
Pada wanita, di luar
kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada
kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih
longgar,misalnya ujung koksigis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih
kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan
pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os
koksigis itu dapat ditekan ke belakang.
Secara fungsional, pinggul
terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor
adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga dengan
false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis
minor atau true pelvis.
Pada ruang yang dibentuk
oleh pelvis mayor terdapat organ –organ abdominal selain itu pelvis mayor
merupakan tempat perlekatan otot – otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan
pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum,
kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis
juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan
muskulus koksigeus.
0 komentar :
Posting Komentar